Langsung ke konten utama

Quel Week-end !!! Part 3


Sabtu pagi (7/4). Jam 1 aku terbangun karena cuaca dingin yang banget banget. Uring-uringan, akhirnya aku bangun dan cari kaos kaki, almet. Aku berdiri, jalan-jalan muterin tempat kosong di dalam ruangan. Lala yang ngeliat aku bangun akhirnya ikutan bangun dan dia langsung pipis. Kita emang disuruh bangun jam 2, tapi ini masih jam 1 pagi. Selama sejam aku olahraga ringanlah, Cuma gerak-gerakin badan buat ngilangin rasa dingin, dan biar otot ga tegang setelah jalan cukup lama sebelumnya. Perlahan namun pasti, yang lain juga ikutan bangun. Setelah itu yang peserta dikumpulin semua dengan membawa pulpen. Wah ternyata ada jurit eh jurid atau jurig malam yah gatau deh pokoknya itu. Mirip kayak allons-y, kita musti ke tiap pos. Bedanya pas allons-y, tiap pos ada kakak-kakak penguji tantangan dan kita bekerja tim. Nah kalau ini di tiap pos kita diminta jawab pertanyaan yang ada di kertas di bawah lilin (romantis banget dah) dan itu sendiri-sendiri. Ada 6 pos dan itu bener-bener jalannya luar biasa. Aku kena jeblok sekali salah nginjek. Pertanyaannya ga jauh dari pergerakkan mahasiswa. Tapi ada yang lucu, di pos berapa ya, pertanyaannya “apa fungsi mahasiswa?” aku lupa yang iron iron itu, jadinya aku jawab aja, “belajar, mengawasi tiap kebijakan pemerintah, memperjuangkan hak-hak dan kepentingan rakyat” bahasanya brew berat sih sebenernya aku nulis itu soalnya aku kan juga mahasiswa dan jangankan untuk mengawasi, mengkritik kebijakan pemerintah aja masih bingung, hheu
Setelah main pos-posan itu, aku, lala, dwi kembali ke tempat para akhwat. Mereka ada yang solat tahajud, ada yang tidur-tiduran. Akhirnya mereka solat subuh berjamaah. Sayang banget selama disana aku lagi kotor jadi ga ikutan. Abis solat, ada kajian sama kak Farid (kadept sospol bemunj 2012), jujur aku masih bingung sama beginian. Sepanjang materi aku mah diem aja. Sepanjang tiap ada materi. Ohya tapi ada yang paling aku suka. Semua materi dan pemateri pas RCF emang keren-keren banget, dan aku paling terkesan (lagi) sama materinya kak Dany Agustian. Udah dua kali aja aku ikut acara yang ada kak Dany Agustian ngasih materi. Dari awal pertama waktu dia ngasih materi soal pemilu kalau ga salah, kayaknya dia jadi pemateri favorit aku nih. Abis gaya penyampaiannya mudah dicerna dan simple tapi berisi banget lah. Dan nanti di SAC, aku liat di pamfletnya ada kak Dany juga jadi pembicara. Yah tapi sayang kayaknya aku ga bisa ikut.
Yah intinya selama perjalanan RCF itu, kirain Cuma kemping-kemping eh gataunya ada materi-materi juga terus aku paling suka tiap mau makan, kita bikin masakan. Walaupun aku kerjanya Cuma nyuci beras dan masak nasi, eh tapi yang masak juga rice cooker deng. Hahahah. Untuk pas kegiatan simulasi aksi, sebenernya aku ga begitu minat ke aksi-aksi gitu. Aku respect kok sama mahasiswa yang masih bisa sempetin buat turun ke jalan, tapi buat aku langsung turun ke jalan, agak mustahil deh.  Keyakinan masih ga ada. Tapi aku salut banget waktu denger cerita-cerita aksi pas kak Dany sama kakak ketua bem PNJ ngasih materi. Kayaknya ‘wow’ banget. Keren deh mereka.
Dan kesan yang paling terasa ya pas pulang, sehabis sarapan, senam kecil dan dikasih slayer basis, kita pulang lewat kebun teh. Pas pulang ada kak Syahid sebagai petunjuk jalan. Awalnya jalan di barisan belakang tapi aku akhirnya jalan di barisan depan juga supaya tetep cemungudh menuju rumah. Medan perjalannya ga terlalu berat kayak pas kedatangan, malah perjalanan pulang, kita seperti disuguhi pemandangan luar biasa indahnya. Lala dan kak nizar sampe ga tahan pengen photo-photo duluan, bikin jalan barisannya lama, sampe kak syahid ngomel juga. Hahaha.

Kesimpulannya........ mungkin bener kata Erdina, ga ikut RCF pasti nyesel, yah walaupun kemaren aku agak kehilangan juga karena Dina ga ikut dan aku ga tau kedepannya gimana, yah semoga aja sesuai kata kakak-kakaknya, tetep istiqomah yah.... J
Berbagai hal lucu, manggil ‘kakak-kakak’, faire le gas, aksi, senam malam, pos, celana bolong, dan kebun teh. Yang terbaik, aku punya kakak banyak lagi sekarang, kak nadia, kak aini, kak dini, kak nisa, kak halimah, kak kania, kak ardy, kak reza, kak yusuf, kak iqbal, kak imam, kak arif dan kakak-kakak lainnya


*Photo-photo lainnya.... diambil dari dokumen pribadi Lala dan Grup Facebook ‘BASIS’

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANGKUTAN TRANSPORTASI DI CIBINONG (Kabupaten Bogor) PART 1 ANCOT

Sebagai salah satu warga kabupaten bogor yang baik, saya lebih sering naik transportasi umum untuk menunjang aktivitas sehari-sehari saya, ahahah namanya juga ga bisa mengendarai motor. Nah, saya ingin berbagi informasi mengenai transportasi umum yang ada di daerah sini, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi teman-teman blogwalkers semua. Ancot-ancot (baca: angkot) http://www.goepoet.com/forum/?post=forum&i=134&Trayek%20angkota%20yang%20ada%20di%20bogor%20bro....%20cekidot..&p=f Yah, saya juga gatau kenapa saya nulisnya ‘ancot’, ini bukan budaya orang cibinong tapi ya cuma udah jadi kebiasaan saya aja, hehehe. Jadi ya kita semua tahu kan Kota Bogor juga punya julukan lain selain Kota Hujan tetapi sebagai Kota Ancot. Begitupun di Kabupaten Bogor, ada banyak banget nomor trayek angkot tapi rutenya lumayan lebih jauh dibanding ancot-ancot di Kota Bogor dan juga tarifnya bervariasi, tergatung jarak dan status penumpang; apakah single-doble atau kurus-gendut, haha bo’...

3 Memperkenalkan Orang Lain

Nah, setelah sebelumnya kita belajar bagaimana cara memperkenalkan diri sendiri, saatnya kita belajar bagaimana caranya memperkenalkan orang lain. Mari kita mulaaaaaiiii……… ! Thomas        : Salut Marie ! Ça va ? Marie          : Salut Thomas !, Oui Ca va bien, et toi ? Thomas        : Je vais bien, merci. Andi            : Salut Thomas ! Qui est-ce ? Thomas        : Salut Andi ! Elle est Marie . Andi            : Bonjour Marie, Je m’appelle Andi. Marie          : Bonjour Andi. Nah, untuk memperkenalkan orang lain, tentunya kita harus menggunakan subjek orang ketiga tunggal (dia laki-laki ataupun dia perempuan). Dalam Bahasa...

FAITH: Kisah Cinta Jendral Choi Young dan Tabib Agung Eun Soo

Masih dalam rangka membicarakan serial drama korea FAITH: THE GREAT DOCTOR, aku bisa tau bagaimana cinta tak kenal usia, ruang dan waktu. Tak peduli kepada siapa kita mencinta, ketika cinta sudah datang, tak bisa lagi untuk menolak kehadirannya. Di dalam cerita drama korea ini, selain menceritakan kisah cinta antata pemeran utama Jendral Choi Young dan Tabib Agung Eun Soo, ada juga kisah cinta Raja Gong Min dan Ratu No Gook. Meskipun Jendral Choi Young, Raja Gong Min dan Ratu No Gook adalah tokoh nyata dalam sejarah kerajaan Goryeo di Korea, namun tokoh Tabib Agung hanya fiksi belaka jadi kisah cinta antara Jendral Choi Young dan Tabib Agung ini fiksi juga... Heuhuhu sayang sekali. Tapi for your information aja, usut punya usut, sang pembuat skenario cerita ini terinspirasi oleh istrinya Jendral sendiri dalam memilih nama untuk tabib agung, karena nama marga istrinya jendral adalah "Yoo", mirip kan sama "Yoo Eun Soo"..?! Heheh, dan bunga krisan yang selalu muncu...