Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2013

in the arms of morpheus

Hell'oooo Long Week-End! Jumat-Sabtu-Minggu libur itu kabar gembira banget tapi lain lagi ceritanya kalau dinodai oleh setumpukan tugas yang susahnya to the top!! Aku bahkan ngerasa, udah hampir 3 bulan ini ga pernah ngerasain yang namanya benar-benar Week-End. Selalu aja ya dihantui sama 'malaikat maut'nya Linguistique, FisIl, dan antek-anteknya. Bahkan aku sampai merasa ga ada lagi waktu untuk ngegalau soal asmara, I am too busy with my own private bussiness #halah Tapi aku suka bingung ya, aku sedang berusahan keras, otak dan badan sepertinya sudah dipaksa kerja rodi gitu, lihat sampai badan aku masih sama kecil, langsing, dan hum menyedihkan. Tapi kenapa gitu ya, nilai aku standar-standar aja, pengen sekali dapet yang Wow. Huh #SekilasCurhat. Yah doanya mungkin kurang kali ya, iyah iyah... Di hari Jumat ini aku memutuskan untuk santai aja, niat banget sih dari semalem buat nonton film, film dvd yang dibeli di glodok tentunya. Tapi kesel juga sih, aku cari-cari dvd

RÉSUMÉ

Ce livre raconte une histoire réel sur une incidence d’enlèvement des journalists de Metro TV (Meutya et Budi). Ils ont été kidnappés en Irak pendant 7 jours ou 168 heureus parce que les kidnappeurs avaient pensé qu’ils étaient des espions forces de la coalition d’États-Unis. En ce moment là il y avait des problèmes dans la première élection après la chute du régime de Sadam Hussein. Après avoir couvert le Tsunami à Aceh, Meutya et Budi, ils étaient commandés de couvrir l’élection en Irak et après avoir fini leur couverture, tout à coup ils ont été commendé de retourner en Irak pour couvrir l’avertissement d’Assyura tandis qu’ils étaient déjà à Amman, en Yordannia. Même au début ils avaient été hésité, finalement ils étaient prêts de retourner en Irak. Quand leur voiture a été arrêté à la station d’essence, quelques forces de mujahidin avec les visages couverts leur attaquient et puis leur ont attrapé avec le chauffeur, il s’appelait Ibrahim. Ils étaient amenés dans la g

Jesse Eisenberg a la UNJ

Ada penumpang bis kowan yang sering banget gue bareng sama dia. Anak UNJ juga, tapi kayaknya sih dia angkatan 2012 soalnya waktu jaman gue masih jadi maba, gue ga pernah tuh ngeliat dia. Dia ini laki-laki, berkacamata gede, kurus, berkulit putih, rambutnya ikal, kalau diliat-liat mirip kayak Jessie Eisenberg waktu meranin Mark Zuckerberg di film Social Network, mirip banget (unyu-unyu gimana gitu ya...) Waktu pertama kali gue liat dia di bis waktu itu gue naik bis bareng juga sama kakak gue yang kerja di Kelapa Gading. Kesan pertama itu, aneh banget ini orang. Bayangin aja, bukan jamannya UAS, di bis, berdiri, dia taruh tasnya dibawah dan tangannya buka binder. Dia berdiri sambil bolak-balik catetannya dia. Cuek banget sama keadaan sekitar. Gue sama kakak gue cuma bisa geleng-geleng kepala sambil Wow. Waktu hari Rabu di bulan Februari, gue juga bareng sama dia. Pas di Metro 46/49, waktu itu ketemu kak Syahid juga dan ga sengaja pas gue nengok, dia (cowok berkacamata) tatapannya

Toleransi Kegemaran

Berdasarkan KBBI digital di ponsel saya, to·le·ran·si n 1 sifat atau sikap toleran: dua kelompok yg berbeda kebudayaan itu saling berhubungan dng penuh --; 2 batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yg masih diperbolehkan; 3 penyimpangan yg masih dapat diterima dl pengukuran kerja; ber·to·le·ran·si v bersikap toleran: sifat fanatik dan tidak ~ menjadi penghambat perundingan ini; me·no·le·ran·si v mendiamkan; membiarkan: Pemerintah tidak akan ~ aparat yg menggunakan dana pembangunan dng dalih berbelit-belit Apa itu Toleran? Berdasarkan KBBI digital yang ada di ponsel saya lagi, to·le·ran a bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dsb) yg berbeda atau bertentangan dng pendirian sendiri Indonesia yang memiliki banyak banget penghuninya, punya banyak karakter dan hal-hal yang menyebabkan semua penghuninya menjadi berkelompok-kelompok. Dari agama, suku, bahasa, dan yang lebih moderen

Teman Itu

Teman itu ada ikatan batin. Kadang terlalu manis kadang bisa bikin sebel. Mudah atau susah ditebak, tetep bikin nyaman kayak Nu Milk Tea. Teman yang dengan hanya melihat wajahnya bisa membuat bibir melengkung indah seperti senyum menawan iklan Close Up pasta gigi. Pandangan satu arah yang bersumber dari segala arah. Berkali-kali dikecewain, sinarnya tak pernah redup untuk menarik simpati, ga bisa jauh, ga bisa putus. Bersama teman, muncul sifat iri yang memotivasi dan sifat kasih yang semakin menyayangi. Pencarian teman, takkan pernah berhenti. Jangan pernah letih mencari teman sejati. posted from Bloggeroid

Analisa Antara Bis Kowanbisata, Senen dan Kampung Melayu

Sejak kuliah, gue selalu menjadi penumpang setia bis kowanbisata. Entah karena apa tapi j’en parle toujours , c’est le bus LE PLUS COMFORTABLE! Padahal, hampir tiap pagi dari Senin sampai Jumat gue harus selalu dempet-dempetan sama penumpang lainnya, rejeki bagus kalau deketan sama cowok ganteng gitu ya tapi mentok-mentok penumpang kece bis kowanbisata ya paling anak uenjeh atau mas-mas yang kerja di Astra. Badan gue kecil, paling sering di- bully sama penumpang lain. Senjata gue kalau pengen dapet tempat duduk, misalkan samping gue ada mas-mas lagi duduk. Liatin aja terus tuh mas-mas dengan tatapan melas, pongo, kalau perlu sambil pegang-pegang perut, nanti insyaAllah dikasih deh (uang? tempat duduk? permen?). Moment atau kejadian yang paling berkesan ketika naik bis itu ya ketika gue berdiri, depan gue ada cowok kece juga berdiri, dan ketika bis nge-rem mendadak tanpa sengaja tangan kita bersentuhan kemudian mata kita bertemu (terdengar lagunya J-Rocks “I’m Fallin In Love”) s

Satu Yang Mengerikan

Bagaimana rasanya jika kebahagian di akhir pekan harus terenggut secara sadis oleh dua mata kuliah yang -aivndjdhxjdisbskskxhsjskksbd- ? Ya, inilah yang aku rasain. Hari Jumat kemaren, mesyiu u bilang kalau ada perubahan jadwal untuk kelas linguistuque 3 dengan alasan untuk menyamaharikan MK Linguistique 3 untuk semua kelas, jadi gada yang duluan dan gada yang merasa apes mungkin. Dan kelas aku yang awalnya di hari Jumat jam 8 pagi, jadi dipindah ke hari Senin jam 1 siang. Yang sadis itu, minggu ini hari Senin kita harus udah siap!!! *kejang-kejang* Kesannya lebay atau apa ya ini, tapi bagi aku ini emang MENGERIKAN. Gimana engga, di setiap pertemuan akan ada nama yang tidak bersalah yang akan dipanggil untuk mempresentasikan sesuatu sampai kepada pertanyaan-pertanyaan "est-ce que vous avez compris ce que vous avez dit tout à l'heure?", "blablabla ça veut dire quoi?", dan terus menerus pada pertanyaan itu sampai muka si mahasiswa cuma yang kayak "OOOUUUUI