Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2013

Begin Again

“guess I’m in love again with a news-anchor :)))))))))))) #halah #ReporterItuKeren” –Saturday 19th January 2013 Itu adalah tweet yang aku posting sehari setelah seharian nonton liputan berita Jakarta Darurat Banjir. Berkat nongkrong terus di depan TV yang channelnya Metro TV dan TV One, aku menemukan (lagi) seorang wartawan kece, ah sudah lama rasanya ga jatuh cinta sama wartawan, terakhir jatuh cinta sama wartawan itu pas SMA pas jamannya kak Jemmy Darusman masih di TV One. Namanya Rafki Hidayat, seorang wartawan Metro TV yang kece abis, baik dan tidak sombong. Sok tau banget ya....., habis aku mulai googling Rafki Hidayat dan ketemulah akun twitternya. Langkah pertama yang dilakukan: FOLLOW @RafkiHidayat . Langkah kedua: KIRIM TWEET MODUS , orang-orang banyak yang ngirimin dia tweet bermoduskan “ nonton metro tv biar bisa liat kak Rafki ”, “ om Rafki ini news-seeker nya Metro TV bukan? ”,   dan yang pasti akan selalu ada tweet “ follback dong kak ”. Sedangkan aku? Bermo

Pemerkosaan, Salah Siapa?

Kalau menurut saya, lebih dari setengahnya saya menyalahkan pihak laki-laki (pemerkosa) lah yang bersalah, sisanya situasi dan kondisi, juga sang korban (wanita). Maaf kalau saya terlihat seperti tidak berperikewanitaan jika mengatakan si wanita turut bersalah, pasalnya untuk beberapa kasus, sang korban juga membuat penyebab dari tindak pekorsaan itu. Misal, tentu saja pakaiannya, penampilan, tingkah lakunya, kemampuan logikanya, dsb. Beberapa kasus pemerkosaan terjadi antata sepasang kekasih. Nahloh, mendengar dia diperkosa, saya merasa prihatin tapi rasanya diperkosa pacarnya itu pasti ada tawar-menawar dulu. Salah sendiri kenapa pacaran? Salah sendiri punya pacar yang mesum begitu? Terbuktilah ini bahwa pacaran itu mendekati zina. Mungkin sekedar pelukan, ciuman, sang wanita bisa langsung berikan pada kekasihnya tapi untuk kehormatannya? Saya yakin hanya wanita mesum juga yang mau ngasih secara cuma-cuma :) Selain itu, biasanya wanita yang berpakaian 'menantang' lebih ter

Banjir Ow Banjir

Masih dalam menikmati hari libur, aku memutuskan untuk berdiam di rumah seminggu ini, ternyata keputusanku ini terlihat tepat. Hujan terus turun seharian-semalaman, akibatnya air mengalir, menggenangi Jakarta. Luar biasanya, seharian ini televisi menyiarkan siarang langsung tentang banjir Jakarta, Jakarta banjir dimana-mana. Sebagai orang Bogor (walaupun Bogor pinggiran), aku ga setuju kalau orang menyebut banjir jakarta adalah banjir kiriman bogor. Tidak ada banjir yang dikirim. Hakikatnya, air mengalir dari tinggi ke rendah, dan yang dikirim itu air bukan banjir. Penyebutan "Banjir kiriman dari Bogor" seolah-olah menyalahkan banjir yang terjadi di Jakarta adalah salah Bogor, omg think twice! Kalau menurut aku yang cukup mengenal Jakarta dan Bogor, banjir di Jakarta memang sudah takdir buruk akibat beberapa faktor selain faktor air hujan yang mengalir dari Bogor tentunya. 1. Minimnya kesadaran Jakarta tentang lingkungan. Orang Jakarta itu bisanya cuma ngomong, komentar,

Les Paradis des Footballeurs

Vous ê tes footballeur ou aimez jouer au football? Voulez-vous savoir plus faire au football? Allez en Angleterre! C’est un pays qui se trouve au nord de la France. Pourquoi c’est un Paradis des Footballeurs? Parce que en Angleterre, il y a beaucoup de grands clubs du football. Par exemple: Arsenal , Manchester United, Liverpool, Chelsea, etc. L’Angleterre est un pays qui a premi è rement commenc é la comp é tition du football dont les matchs sont diffus é s aux plusieurs pays aujourd’hui. Par cette comp é tition, il y a beaucoup de grands footballeurs qui sont n é s. C’est pourquoi tous les footballeurs veulent jouer l à -bas. En plus, les clubs offrent les meilleures commodit é s pour augmenter leurs capabilit é s. L’angleterre est un pays o ù la vie des footballeurs  est tr è s é lev é et moderne. Leur vie est autant luxueuse que la vie des acteurs. Ils touchent leur salaire plus é lev é que les footballeurs dans d’autres pays (en général).  D’habitude, Les citoyens da

Tentang Komitmen

Judul tulisan ini TENTANG KOMITMEN . Komitmen yang dibuat bersama teman-teman terbaik di SMP, teman-teman yang bersamanya aku belajar membuat komitmen, dimulai dari yang paling sederhana. Komitmen yang berarti suatu sikap yang sudah tekad-bulat demi mencapai tujuan tertentu. Komitmen sederhana yang kami buat sungguh sangatlah sederhana pada saat itu , namun rumit untuk saat ini. Komitmen, seberapa sanggupkah aku bertahan untuk berkomitmen? Pemikiran labil remaja, keingintahuan, dan menghindari sikap kekolotan membuat sulit berpegang pada komitmen. Banyak cerita tentang komitmen yang dapat diambil hikmahnya ketika itu terjadi pada orang lain. Tidak banyak dari kita yang dapat mempelajarinya. Kenapa coba berkomitmen kalau merasa sulit dilakukan? Aku tidak menagih janji komitmenmu, komitmen dia atau mereka, aku menagih keyakinan hatiku akan komitmen yang sudah berumur 5 tahun ini. Sampai manakah komitmen ini bertahan? Jalan kita berbeda, kaki-kaki kita sudah tidak beriringan me

Keinginanku

Hidup ini singkat. Siang berubah cepat menjadi malam, hari berganti terus, tanpa terasa masa aktif hidup di dunia semakin berkurang. Orang-orang masih setia dengan rutinitas kesehariannya, aku pun juga. Aku hanya takut, aku tidak sempat menikmati semua keindahan yang ada di dunia. Aku ingin pergi ke London, ke Paris, ke raja ampat, aku ingin nonton langsung pertandingan Arsenal di Emirates Stadium, ketemu sama Taylor Swift. Aku ingin cobain pake jersey ori, beli sepatu high heels, pakai tas bermerk asli. Aku ingin lulus S-1, lanjutin sekolah di luar negeri, nikah sama orang yang ganteng+kaya. Aku ingin deh bawa mobil sendiri, punya rumah yang ada kolam renangnya. Ah aku ingin coba makanan-makanan orang bule! Keju dari susu kambing, anggur dari Bordeaux, makan cokelat di Swiss. Aku juga ingin melakukan perawatan di salon, punya kulit mulus yang lembut dan mengkilap, rambut hitam panjang yang tebal dan selalu wangi setiap saat. Aku ingin itu semua. Tapi apakah menjamin aku bahagia?

Berjalan Lagi

Untuk sebuah nama yang tak akan kutulis lagi disini. Kesalahan yang pernah ada, biarlah jadi pembelajaran bagiku untuk menjadi lebih baik. Kebodohan yang pernah kulakukan selalu mengusik ketenangan hati. Sesungguhnya mata ini baru bisa melihat, telinga ini baru bisa mendengar, hati ini pun baru belajar menerima. Aku ingin memulai lagi dari awal. Dari tanpa adanya apa-apa. Dari kehampaan yang menyimpan banyak warna indah tentang perasaaan, tentang aku dan tentang nama yang tak akan kutulis lagi disini. posted from Bloggeroid

Lovely Day @ Ragunan

Kemaren, aku, Acah, teh Mpat, teh Fiyan, Mamah, Bila, Gamma dan Aqeela jalan-jalan ke Ragunan. Sebenarnya sih ini acara anniversarie 1 tahunannya Acah sama Nanda (cowok barunya). Awalnya niatan aku iseng minta pengen banget ikut dan ngajak yang lain ikut ya biar mereka ga berduaan aja, (maaf ya mungkin emang terkesan mengganggu, tapi aku sayang sama kakakku, aku cuma ga mau dia khilaf aja berduaan sama pacarnya apalagi perginya karena ada semacam perayaan gini). Acara jalan-jalan pun benar-benar menjadi acaranya si Bila dan Gamma, yap mereka puas banget main permainan, liat binatang-binatang, jajan sepuasnya. Ocehan khas anak umur 6-7 tahun pun sering membuat geli ketika mereka melihat hal yang baru, apalagi pas kita masuk ke pusat primata. Saat kami ada di depan kandang Gorila, si Gorila sedang duduk santai ketika Gamma bilang, "teh itu topengnya kok ga dibuka?", hahaha kocak banget!! Lagi ketika kita lewat di depan kandang monyet jepang, ketika kita panggil mereka ada m

LEGA

Hari ini hari terakhir UAS 097, yah seperti biasa Makul Production Orale jadi penutup. Aku pribadi selalu nerveuse kalau ujian production orale. Apalagi UAS kali ini dilaksanakannya setelah libur, benar-benar kosong banget rasanya otak ini. Angkatan 2011 kebagian UAS PO jam 8, makanya aku bangun pagi banget, jam 5 pun sudah tampil . Tapi karena kakakku mau bareng, akhirnya aku baru berangkat jam set 6, yah gapapalah, lagian sambil irit pikirku, lumayan ongkos berangkat 10ribu ada yang bayarin :p. Engga seperti biasanya, angkot karanggan lama banget lewatnya. Abis naik angkot, aku sama kakakku naik bis Kowan jam 6an. Kakakku udah pasti telat sampai kantornya itu, aku? Huah wallahu alam . Sialnya, baru naik bis kowan, bulu kuduk aku udah merinding, perut rasanya mules. Huah panggilan alam baru datang!!! Terpaksa aku harus menahan rasa ini, sambil berdiri. Sebenarnya perasaan seperti inilah yang paling menyiksa ketika naik bis, perasaan ingin ke toilet, perasaan ingin muntah.

Eksistensi

Salah satu cara agar bisa eksis adalah bergabung dengan komunitas atau organisasi yang udah punya nama. Misal, kalau di kampus, ada organisasi mahasiswa semacam BEM. BEM ini bisa kita jumpai dari tingkat jurusan sampai universitas. Eksis. Pilih (kalau bisa) posisi dalam struktur BEM yang kamu suka. Biasanya orang yang eksis sangat mengincar posisi seperti di bagian Humas, Pemberdayaan, atau bahkan Wakil Ketua (yang sebenernya ga jelas juga fungsinya). Atau kalau 'mampu', posisi Kepala Departemen pun jadi rebutan. Atau sekedar numpang 'taruh nama' di strukrur, ujung-ujungnya menjadikan 'departemen hantu' karena ga jelas prokernya. Padahal menurut saya, posisi tidak terlalu berpengaruh. Bahkan jika tidak masuk struktur pun, asal kita MAU berkontribusi itu tidak masalah bahkan menjadi lebih fleksibel. Misal, ketika oprec untuk sebuah kegiatan dibuka, semua berhak mengisi dan menempaktan diri masing-masing di divisi yang diminati. Dan ketika pelaksanaannya, disanal

Titik Perubahan

2 Januari 2013. Belum genap seminggu aku baru  mendapatkan amanan baru di COMDEV UNJ, hari ini aku kedatangan yang 'baru' lagi. Awalnya aku tidak pernah ada rencana untuk itu, karena aku saja sempat memikirkan untuk tidak memperpanjang masa kerja di BEMJ. Calon ketua BEM JBP yang baru yang juga satu partner di Departemen Kerohanian ketika masa jabatannya Kak Sandy, dia awalnya meminang saya untuk jadi Kadept Kerohanian, tapi saya menolak terus dengan berbagai alasan dan saya memberi usulan agar Agatha aja yang menempati posisi itu. Beliau pun setuju karena Agatha memang lebih cocok dan lebih paham di bidang itu. Tapi pertimbangan untuk resign ternyata selalu dihalang-halangi. Milka, Kak Halimah, Agatha, Zihni menghancurkan niatan aku untuk berhenti. Akhirnya aku memutuskan untuk menjadi staf di departemen kestari atau kerohanian. Tapi hari ini semua berubah. Aku pergi ke kampus dengan niat awal mau belajar bareng sama Agatha dan sekaligus ngasih laporan untuk rapat edutripnya