Langsung ke konten utama

Celakalah Orang Yang Shalat

Alkisah..ada seorang abid dari bani Israil...Dia banyak
menghabiskan waktunya dengan beribadah kepada
Tuhan di mihrabnya.
Suatu hari dia melakukan safar, dan di tengah
perjalanannya dia beristirahat sejenak.
Ketika waktu shalat tiba, diapun beranjak untuk
melaksanakan shalat. Sewaktu hendak memulai
shalat, sang abid ini melihat dua orang anak laki-laki
remaja sedang mempermainkan seekor ayam.
Mereka mencabuti bulu ayam itu satu-per-satu. Jika
saja ayam itu dapat berbicara, pastilah lolongannya
adalah teriakan minta tolong, tapi yang terdengar
adalah suara kokokan yang tidak jelas maknanya.
Sang abid ini hanya tertegun sesaat, lalu melanjutkan
niatnya menghadap ke kiblat dan dengan khusyuknya
melaksanakan shalat, bermi'raj kepada Tuhannya.
Sementara itu kedua anak tadi, setelah puas,
kemudian meninggalkan ayam tersebut - yang tak
kuasa lagi mempertahankan hidupnya - lalu mati
dengan sangat mengenaskan..
Belum juga sang abid menyelesaikan mi'rajnya, tiba-
tiba petir menggelegar dengan keras, angin bertiup
kencang, alam yang sebelumnya tampak cerah tiba-
tiba berubah drastis menjadi mendung dan kelabu..
Terdengar suara yang bergemuruh dari langit..
"Hai tanah! Tenggelamkan hamba yang durhaka ini,
dia telah melakukan kedurhakaan yang sangat, maka
celakalah dia!"
Tanah patuh pada titah..Bergetar keras, terbelah, dan
tanpa menyisakan waktu sedikit pun bagi sang abid
untuk sekedar menyadari apa yang terjadi..
Tiba-tiba saja telah menariknya jatuh terhempas ke
dalam perut bumi dan menimbunnya kembali!
Kisah ini saya baca dalam buku kisah-kisah tentang
shalat, saya terjemahkan secara lepas dari bahasa
persia.
Kisah ini menceritakan tentang seorang ahli ibadah
yang ditenggelamkan Tuhan ke dalam tanah karena
lebih asyik dengan ibadahnya sendiri, dan tidak
memberikan pertolongan kepada ayam yang
sebenarnya ia mampu melakukannya...
Ayam yang dicabuti bulunya satu demi satu akhirnya
mati tak tertolong.
Tuhan menyebut abid ini sebagai orang yang durhaka,
dan dilaknat sebagai orang yang celaka. Kitapun
membaca dalam surah al-Maun tentang orang yang
shalat tapi dalam pandangan Ilahi ia termasuk
hamba-hamba yang celaka...
Yakni orang yang dengan shalatnya tidak memberikan
pengaruh kepada jiwanya untuk memberikan bantuan
dan pertolongan kepada orang lain dengan sesuatu
yang berguna. Begitupun abid pada kisah ini.
"Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang
shalat," (QS. Al-Ma'un[107]:4)
Dalam konteks kekinian..
dengan banyaknya orang yang dicabut hak-haknya,
kebebasan dan kebahagiannya dirampas begitu saja
oleh yang lebih berkuasa, apakah shalat-shalat yang
kita lakukan memberikan pengaruh kepada jiwa kita
untuk berupaya memberikan pertolongan kepada
mereka?
Mereka bukan ayam yang dicabuti bulunya tapi
saudara-saudara kita, dari bangsa kita, yakni
manusia...
Jika kemurkaan Allah kepada abid yang tidak
memberikan pertolongan kepada seekor ayam yang
didzalimi diwujudkan dalam bentuk
menenggelamkannya ke dalam tanah..
maka sesungguhnya kemurkaan yang bagaimanakah
nanti yang akan kita hadapi karena hanya berdiam diri
saja menyaksikan saudara-saudaranya didzalimi?
Seorang teman pernah memperdengarkan sebuah
hadits.
Katanya, di akhirat nanti semua orang merasa
bersyukur kecuali satu golongan.;
Orang-orang mukmin bersyukur karena menjadi orang
mukmin yang bukan sekedar muslim. Orang-orang
muslim bersyukur karena tidak termasuk sebagai
orang-orang kafir. Orang-orang kafir bersyukur karena
tidak termasuk sebagai orang-orang munafik. Dan
kaum munafikin bersyukur karena tidak termasuk
golongan orang yang melalaikan shalat. Dan satu-
satunya golongan yang meratap penuh penyesalan
adalah mereka yang lalai dalam shalatnya!
Hadits ini, sampai saat ini belum saya cek
kesahihannya, namun kita dapat mengambil hikmah
dari kutipan yang katanya hadits ini, bahwa Tuhan
murka kepada mereka yang shalat namun lalai pada
keadaaan di sekitarnya!
Dan bukankah di sekitar kita dengan sangat mudah
dapat dijumpai orang-orang yang sulit mendapatkan
makanan karena hak-hak mereka telah dirampas dan
dicabuti?
Lalu, bagaimanakah dengan shalat kita?
Wallahualam Bisshawab.
-------------------------------
[Dari catatan mas Ismail Amin ]

Published with Blogger-droid v2.0.6

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANGKUTAN TRANSPORTASI DI CIBINONG (Kabupaten Bogor) PART 1 ANCOT

Sebagai salah satu warga kabupaten bogor yang baik, saya lebih sering naik transportasi umum untuk menunjang aktivitas sehari-sehari saya, ahahah namanya juga ga bisa mengendarai motor. Nah, saya ingin berbagi informasi mengenai transportasi umum yang ada di daerah sini, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi teman-teman blogwalkers semua. Ancot-ancot (baca: angkot) http://www.goepoet.com/forum/?post=forum&i=134&Trayek%20angkota%20yang%20ada%20di%20bogor%20bro....%20cekidot..&p=f Yah, saya juga gatau kenapa saya nulisnya ‘ancot’, ini bukan budaya orang cibinong tapi ya cuma udah jadi kebiasaan saya aja, hehehe. Jadi ya kita semua tahu kan Kota Bogor juga punya julukan lain selain Kota Hujan tetapi sebagai Kota Ancot. Begitupun di Kabupaten Bogor, ada banyak banget nomor trayek angkot tapi rutenya lumayan lebih jauh dibanding ancot-ancot di Kota Bogor dan juga tarifnya bervariasi, tergatung jarak dan status penumpang; apakah single-doble atau kurus-gendut, haha bo’...

3 Memperkenalkan Orang Lain

Nah, setelah sebelumnya kita belajar bagaimana cara memperkenalkan diri sendiri, saatnya kita belajar bagaimana caranya memperkenalkan orang lain. Mari kita mulaaaaaiiii……… ! Thomas        : Salut Marie ! Ça va ? Marie          : Salut Thomas !, Oui Ca va bien, et toi ? Thomas        : Je vais bien, merci. Andi            : Salut Thomas ! Qui est-ce ? Thomas        : Salut Andi ! Elle est Marie . Andi            : Bonjour Marie, Je m’appelle Andi. Marie          : Bonjour Andi. Nah, untuk memperkenalkan orang lain, tentunya kita harus menggunakan subjek orang ketiga tunggal (dia laki-laki ataupun dia perempuan). Dalam Bahasa...

FAITH: Kisah Cinta Jendral Choi Young dan Tabib Agung Eun Soo

Masih dalam rangka membicarakan serial drama korea FAITH: THE GREAT DOCTOR, aku bisa tau bagaimana cinta tak kenal usia, ruang dan waktu. Tak peduli kepada siapa kita mencinta, ketika cinta sudah datang, tak bisa lagi untuk menolak kehadirannya. Di dalam cerita drama korea ini, selain menceritakan kisah cinta antata pemeran utama Jendral Choi Young dan Tabib Agung Eun Soo, ada juga kisah cinta Raja Gong Min dan Ratu No Gook. Meskipun Jendral Choi Young, Raja Gong Min dan Ratu No Gook adalah tokoh nyata dalam sejarah kerajaan Goryeo di Korea, namun tokoh Tabib Agung hanya fiksi belaka jadi kisah cinta antara Jendral Choi Young dan Tabib Agung ini fiksi juga... Heuhuhu sayang sekali. Tapi for your information aja, usut punya usut, sang pembuat skenario cerita ini terinspirasi oleh istrinya Jendral sendiri dalam memilih nama untuk tabib agung, karena nama marga istrinya jendral adalah "Yoo", mirip kan sama "Yoo Eun Soo"..?! Heheh, dan bunga krisan yang selalu muncu...