Langsung ke konten utama

19

Bertambah lagi jumlah umur, tapi memperjelas semakin berkurangnya waktu hidup di dunia. Entah harus senang atau sedih, senseless kalau kata David Archuleta. Pembelajaran hidup setahun ini benar-benar berarti besar, semoga bisa membuat aku menjadi lebih baik. Kurang dari setahun, aku bisa kenal kakak-kakak yang sangat menginspirasi, seperti kak Nadia, aku senang banget bisa kenal sama kak Nadia dan juga yang lainnya. Sosok kakak yang tidak bisa aku temukan di keluarga jurusan bahasa prancis. Jujur bersama mereka, banyak aku dapatkan aura positif, optimis dan aura sebenarnya aura mahasiswa. Hal ini membuatku merasa waktuku setahun kebelakang itu cukup berarti dan bermanfaat baik. Tapi tetap aja masih ada hal yang membuat aku menyesali waktu setahun kebelakang itu. Misal, kelalaianku di akademik, orang tua, keluarga. Dua semester ini, indeks prestasiku ga pernah sesuai yang diharapkan. Waktuku untuk membantu orang tua, hanya satu-dua kali seminggu. Terhadap keluarga, aku sering egois, mengedepankan kepentingan dan nafsu sendiri.
Mamah, bapak
19 tahun, kalian merawatku. Mungkin aku hanya bisa membalas sedikit jasa kalian ketika aku mengabdi disaat usia mamah-bapak lanjut, sudah tidak bisa melakukan apapun seorang diri. Itupun jika aku merelakan sedikit waktuku untuk kalian. Ya Allah, mungkin hanya beberapa tahun pengabdianku nanti, tentu tak sebanding dengan pengorbanan mereka. Ya Allah, setiap bertambahnya usia, baru tahun ini aku sadar, aku takut menghadapi esok. Aku takut terhadap setiap bunyi jarum jam berdetak. Aku takut orang tuaku tua. Aku takut aku tidak bisa mengabdi pada mereka.

Tanggung jawab, kewajiban semakin bertambah. Pikiranpun dituntut menyesuaikan angka usia. Ya Allah, seandainya aku mengingat ini setiap hari tidak hanya setiap tahun. Ya Allah, berkahilah umurku, umur kedua orang tuaku, umur saudara-saudaraku. Ya Allah, eratkanlah tali persaudaraanku dengan semua orang yang telah aku kenal. Anak nongkrong, anak mushola, anak perpustakaan, setiap dari mereka ada kebaikannya ya Allah. Amin

Published with Blogger-droid v2.0.6

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANGKUTAN TRANSPORTASI DI CIBINONG (Kabupaten Bogor) PART 1 ANCOT

Sebagai salah satu warga kabupaten bogor yang baik, saya lebih sering naik transportasi umum untuk menunjang aktivitas sehari-sehari saya, ahahah namanya juga ga bisa mengendarai motor. Nah, saya ingin berbagi informasi mengenai transportasi umum yang ada di daerah sini, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi teman-teman blogwalkers semua. Ancot-ancot (baca: angkot) http://www.goepoet.com/forum/?post=forum&i=134&Trayek%20angkota%20yang%20ada%20di%20bogor%20bro....%20cekidot..&p=f Yah, saya juga gatau kenapa saya nulisnya ‘ancot’, ini bukan budaya orang cibinong tapi ya cuma udah jadi kebiasaan saya aja, hehehe. Jadi ya kita semua tahu kan Kota Bogor juga punya julukan lain selain Kota Hujan tetapi sebagai Kota Ancot. Begitupun di Kabupaten Bogor, ada banyak banget nomor trayek angkot tapi rutenya lumayan lebih jauh dibanding ancot-ancot di Kota Bogor dan juga tarifnya bervariasi, tergatung jarak dan status penumpang; apakah single-doble atau kurus-gendut, haha bo’...

3 Memperkenalkan Orang Lain

Nah, setelah sebelumnya kita belajar bagaimana cara memperkenalkan diri sendiri, saatnya kita belajar bagaimana caranya memperkenalkan orang lain. Mari kita mulaaaaaiiii……… ! Thomas        : Salut Marie ! Ça va ? Marie          : Salut Thomas !, Oui Ca va bien, et toi ? Thomas        : Je vais bien, merci. Andi            : Salut Thomas ! Qui est-ce ? Thomas        : Salut Andi ! Elle est Marie . Andi            : Bonjour Marie, Je m’appelle Andi. Marie          : Bonjour Andi. Nah, untuk memperkenalkan orang lain, tentunya kita harus menggunakan subjek orang ketiga tunggal (dia laki-laki ataupun dia perempuan). Dalam Bahasa...

FAITH: Kisah Cinta Jendral Choi Young dan Tabib Agung Eun Soo

Masih dalam rangka membicarakan serial drama korea FAITH: THE GREAT DOCTOR, aku bisa tau bagaimana cinta tak kenal usia, ruang dan waktu. Tak peduli kepada siapa kita mencinta, ketika cinta sudah datang, tak bisa lagi untuk menolak kehadirannya. Di dalam cerita drama korea ini, selain menceritakan kisah cinta antata pemeran utama Jendral Choi Young dan Tabib Agung Eun Soo, ada juga kisah cinta Raja Gong Min dan Ratu No Gook. Meskipun Jendral Choi Young, Raja Gong Min dan Ratu No Gook adalah tokoh nyata dalam sejarah kerajaan Goryeo di Korea, namun tokoh Tabib Agung hanya fiksi belaka jadi kisah cinta antara Jendral Choi Young dan Tabib Agung ini fiksi juga... Heuhuhu sayang sekali. Tapi for your information aja, usut punya usut, sang pembuat skenario cerita ini terinspirasi oleh istrinya Jendral sendiri dalam memilih nama untuk tabib agung, karena nama marga istrinya jendral adalah "Yoo", mirip kan sama "Yoo Eun Soo"..?! Heheh, dan bunga krisan yang selalu muncu...