Langsung ke konten utama

les Indonésiens ne sont plus aimables!

Hari ini, ada kejadian yang menggetarkan hati. Mungkin baru tersadar olehku kalau orang indonesia sudah tidak ramah lagi. Atau mungkin benar kata madame Asti, orang indonesia hanya ramah terhadap orang asing (bule) tidak kepada sesamanya.

Pagi ini, aku ada kelas sama native jam 8, aku pun harus berangkat pagi banget. Jam setengah enam aku berangkat dari rumah supaya bisa naik bis yang jam 6 kurang. Penuh seperti biasa. Berdiri dengan keadaan mata masih merem-melek, aku jadi agak menyesal mandi pakai air hangat.

Jalanan macet, biasa, ini jam orang berangkat aktivitas, hari senin pula! Tapi sepertinya ini bukan hal yang biasa bagi ibu-ibu yang berdiri di belakang aku. Ketika bis terseok-seok di sekitar tamini, ibu itu jongkok, terlihat wajahnya yang kelelahan, sebentar-bentar tangannya mengelap mukanya, memijit-mijit keningnya. Biasanya kalau ada orang yang tiba-tiba jongkok begini, akan ada orang yang ngasih tempat duduknya. Ternyata nihil. Kasian ibu itu. Umurnya yang sudah tidak muda lagi terlihat dari kulitnya yang mulai banyak keriput. Aku ga bisa membayangkan kalau hal itu terjadi sama mama aku sendiri. Prihatin melihat ibu jongkok tanpa ada seorangpun yang peduli.

Bapak itu. Seperti tidak punya hati nurani. Tidur sesuka hati sedangkan dia tahu ada ibu tua di sampingnya bersusah payah jongkok-berdiri di dalam bis. Aku jadi sebel melihat bapak itu. Banci! Setidaknya masih muda dan kuat dibanding ibu tua itu. Rasanya ingin aku gertaki bapak itu, bilang gantian dong duduknya, kita semua kan bayar bisnya sama. Tapi aku semakin gedek setelah tahu bapak itu cuma naik sampai prumpung doang. Idih, ga tahu malu. Pas dia mau turun, dengan tanpa rasa bersalah bilang misi ke ibu tua yang lagi jongkok nahan kecapekan.

Mas-mas atau cowok macam kayak gini tuh banci! Pura-pura tidur kayak bayi. Amit-amit deh.

Mungkin ini hanya sebagian kecil contoh sikap orang Indonesia masa kini. Kenyataannya, kami sudah tidak ramah lagi

Published with Blogger-droid v2.0.6

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANGKUTAN TRANSPORTASI DI CIBINONG (Kabupaten Bogor) PART 1 ANCOT

Sebagai salah satu warga kabupaten bogor yang baik, saya lebih sering naik transportasi umum untuk menunjang aktivitas sehari-sehari saya, ahahah namanya juga ga bisa mengendarai motor. Nah, saya ingin berbagi informasi mengenai transportasi umum yang ada di daerah sini, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi teman-teman blogwalkers semua. Ancot-ancot (baca: angkot) http://www.goepoet.com/forum/?post=forum&i=134&Trayek%20angkota%20yang%20ada%20di%20bogor%20bro....%20cekidot..&p=f Yah, saya juga gatau kenapa saya nulisnya ‘ancot’, ini bukan budaya orang cibinong tapi ya cuma udah jadi kebiasaan saya aja, hehehe. Jadi ya kita semua tahu kan Kota Bogor juga punya julukan lain selain Kota Hujan tetapi sebagai Kota Ancot. Begitupun di Kabupaten Bogor, ada banyak banget nomor trayek angkot tapi rutenya lumayan lebih jauh dibanding ancot-ancot di Kota Bogor dan juga tarifnya bervariasi, tergatung jarak dan status penumpang; apakah single-doble atau kurus-gendut, haha bo’...

3 Memperkenalkan Orang Lain

Nah, setelah sebelumnya kita belajar bagaimana cara memperkenalkan diri sendiri, saatnya kita belajar bagaimana caranya memperkenalkan orang lain. Mari kita mulaaaaaiiii……… ! Thomas        : Salut Marie ! Ça va ? Marie          : Salut Thomas !, Oui Ca va bien, et toi ? Thomas        : Je vais bien, merci. Andi            : Salut Thomas ! Qui est-ce ? Thomas        : Salut Andi ! Elle est Marie . Andi            : Bonjour Marie, Je m’appelle Andi. Marie          : Bonjour Andi. Nah, untuk memperkenalkan orang lain, tentunya kita harus menggunakan subjek orang ketiga tunggal (dia laki-laki ataupun dia perempuan). Dalam Bahasa...

FAITH: Kisah Cinta Jendral Choi Young dan Tabib Agung Eun Soo

Masih dalam rangka membicarakan serial drama korea FAITH: THE GREAT DOCTOR, aku bisa tau bagaimana cinta tak kenal usia, ruang dan waktu. Tak peduli kepada siapa kita mencinta, ketika cinta sudah datang, tak bisa lagi untuk menolak kehadirannya. Di dalam cerita drama korea ini, selain menceritakan kisah cinta antata pemeran utama Jendral Choi Young dan Tabib Agung Eun Soo, ada juga kisah cinta Raja Gong Min dan Ratu No Gook. Meskipun Jendral Choi Young, Raja Gong Min dan Ratu No Gook adalah tokoh nyata dalam sejarah kerajaan Goryeo di Korea, namun tokoh Tabib Agung hanya fiksi belaka jadi kisah cinta antara Jendral Choi Young dan Tabib Agung ini fiksi juga... Heuhuhu sayang sekali. Tapi for your information aja, usut punya usut, sang pembuat skenario cerita ini terinspirasi oleh istrinya Jendral sendiri dalam memilih nama untuk tabib agung, karena nama marga istrinya jendral adalah "Yoo", mirip kan sama "Yoo Eun Soo"..?! Heheh, dan bunga krisan yang selalu muncu...