Langsung ke konten utama

FAITH: Kisah Cinta Raja Gong Min dan Ratu No Gook


Raja Gong Min sebelum menjadi Raja Goryeo ke-31, beliau dikirim ke Yuan untuk dididik sebelum menjadi Raja. Pada saat itu, sejak Raja ke-25 Goryeo, Kerajaan Goryeo berada di bawah tekanan Kerajaan Yuan atau bisa dibilang Kerajaan Yuan mempunyai pengaruh yang besar kepada Kerajaan Goryeo. Dinasti Yuan dipimpin oleh orang-orang mongol yang saat itu menguasai Cina. Sejak Raja ke-25 juga, setiap Raja Goryeo atau calon Raja harus dinikahkan dengan Putri Yuan, hal ini berlangsung selama 80 tahun, itu berarti hal ini juga terjadi pada Raja Gong Min.

Sejak usia 10 tahun, Raja Gong Min dikirim ke Yuan untuk dididik karena statusnya sebagai pewaris tahta Kerajaan Goryeo.  Ketika usianya 21 tahun, dia dinikahkan dengan seorang Putri Yuan, Putri No Gook. Sebelumnya Putri No Gook sudah mempelajari bahasa Goryeo selama 8 tahun sehingga dia bisa berbicara dalam bahasa Goryeo dengan fasih. Alasan dia mempelajari bahasa tersebut adalah karena dia ingin berbicara pada seorang pria Goryeo, yaitu Raja Gong Min. Meskipun pernikahan mereka ini sudah diatur atau dijodohkan, tetapi Putri No Gook menikahi Raja Gong Min karena cinta.  Sebelum tahu siapa Putri No Gook, Raja Gong Min sudah pernah bertemu dengannya, namun beliau tidak tahu kalau dia adalah Putri Yuan yang akan ia nikahi. Karena Putri No Gook berbicara kepadanya dengan menggunakan bahasa Goryeo, Raja Gong Min pun mengira kalau Putri No Gook adalah seorang gadis Goryeo yang dibawa ke Yuan untuk dijadikan upeti. Selama pertemuan singkat itu, Raja Gong Min mengeluh kesah tentang rencana pernikahannya dengan seorang Putri Yuan yang sama sekali tidak dia kenal. Raja Gong Min ini orangnya sangat anti-Yuan. Putri No Gook yang tidak memberitahukan identitasnya berusaha mendengarkan keluhan Raja Gong Min dan mendengarkannya, namun sepertinya Raja Gong Min benar-benar anti-Yuan, dia bahkan sangat tidak ingin menikahi gadis dari Yuan, dia mengatakan itu di depan Putri Yuan, seorang gadis Yuan yang akan dia nikahi. Raja Gong Min yang merasa nyaman bersama Putri No Gook pun langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Beliau lalu mengajak Putri No Gook untuk lari dan kembali ke Goryeo bersama-sama dan kemudian menikah. Putri No Gook hanya bisa meneteskan air mata.

Setelah pernikahan itu, Raja Gong Min dan Putri No Gook yang pada awalnya saling mencintai, hubungan  mereka menjadi tegang sejak Raja Gong Min tahu bahwa Putri Yuan yang ia nikahi adalah gadis yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Perasaan Putri No Gook terhadap suaminya Raja Gong Min pun berubah antara cinta, marah dan benci. Namun cinta tetaplah cinta. Seberapa besar mereka saling membenci, ternyata cinta mereka lebih kuat. Seiring berjalannya waktu, kehidupan mereka berubah menjadi mesra. Dalam drama korea ini, hubungan asmara mereka terlihat secara malu-malu. Mereka ini saling mengkhawatirkan satu sama lain, tapi tidak ingin terlihat. Sampai suatu ketika, Tabib Agung memberikan sedikit bocoran dari masa depan. Tabib Agung mengatakan kepada Ratu No Gook kalau Raja Gong Min itu sangat mencintainya. Dia bahkan mengatakan, tanpa Ratu di sisinya, Raja Gong Min tidak bisa apa-apa, dia tidak bisa melakukan tugas politik dan pemerintahannya, karena yang ada di pikirannya hanyalah Ratu No Gook.


Raja Gong Min adalah Raja yang sangat bijak. Dia sangat beruntung mempunyai Jendral Wol Dai Chi seperti Choi Young. Choi Young menjadi orang kepercayaan Raja bahkan Raja menganggapnya sebagai teman. Bersama Jendral Choi Young, Raja Gong Min bisa menjadikan Goryeo terlepas dari tekanan Yuan. Selain itu, Raja Gong Min juga dikenal mempunya nilai seni yang tinggi. Dia sangat pandai melukis. Dia selalu ditemani Ratu ketika melukis, dan dengan senang hati Ratu membantunya mempersiapkan alat-alat lukis Raja. Suatu hari, Ratu No Gook hamil dan membuat Raja Gong Min sangat senang. Namun, setelah beberapa hari, Ratu No Gook diculik oleh suruhan Paman Raja yang sangat ingin merebut tahta kerajaan dari Raja Gong Min. Selama diculik, Ratu Gong Min meminum minuman yang sudah dimasukkan sesuatu seperti obat tidur, membuatnya tidak bisa bangun selama beberapa hari. Selama penculikan itu pula, Raja Gong Min menjadi seperti orang yang kehilangan akal, dia tidak bisa fokus menangani masalah pemerintahan, dia bahkan mempertaruhkan tahta dan negerinya kepada Pamannya demi mendapatkan Ratu kembali. Namun Pamannya tidak juga mengakui kalau dia yang telah menculik Ratu, dia selalu mengelak. Ketika itu, Jendral Choi Young baru kembali ke istana, dia tak bisa melihat Rajanya menjadi lemah seperti itu, melihat Rajanya berlutut di depannya ketika hendak mengambil barang-barang istrinya yang terjatuh. Jendral Choi Young meminta Raja untuk memerintahkannya mencari Ratu. Akhrinya Ratu berhasil diselamatkan oleh Jendral Choi Young meskipun dalam keadaan krisis.

Sekembalinya Ratu ke Istana, Ratu langsung diperiksa keadaannya oleh Tabib Agung. Tabib Agung yang kaget ketika mendengar Ratu sedang hamil, sebenarnya sudah tahu bahwa Ratu tidak akan bisa memberikan seorang keturunan, maka ketika itu, dia sudah menduga bahwa Ratu pasti keguguran. Walaupun sudah tahu, tapi keadaan itu membuatnya sedih, begitupun Raja dan semua penghuni Istana. Beberapa hari setelah kejadian itu, Ratu No Gook bertanya kepada Tabib Agung kapan dia akan hamil lagi, Tabib Agung yang tahu tidak mungkin Ratu akan mempunyai anak, mengatakan bahwa dia tidak bisa menjanjikan kapan, karena jika dia bilang misalkan 10 tahun lagi Ratu baru akan hamil lagi, apakah Ratu akan sendiri-sendiri dengan Raja, dia hanya berkata untuk tetaplah saling mencintai seperti hari-hari ini sampai nanti. Benar saja, semakin hari kehidupan Raja dan Ratu semakin harmonis. Bahkan Raja sengaja keluar bersama Ratu dengan beberapa pengawal istana lainnya untuk melukis Ratu. Kejadian itu sungguh sangat berkesan.

Dalam sejarah, Ratu No Gook yang menyadari bahwa dia tidak akan bisa meberikan keturunan kepada Raja Gong Min, beliau mempersilakan Raja untuk menikah lagi agar dapat memberinya keturunan. Namun Raja Gong Min tidak menghiraukan usulan Ratu, beliau ini sangat mencintai Ratu. Tapi pada akhirnya Ratu No Gook hamil namun meninggal ketika proses melahirkan. Diperkirakan anak yang dikandungnya pun ikut meninggal. Karena kejadian itu, Raja Gong Min menjadi sangat terpukul dan menjadi depresi. Beliau bahkan menyerahkan semua tugas kerajaan kepada seorang biksu Shin Don. Hari-hari terakhirnya tanpa Ratu dihabiskan denga pergi ke makan Ratu setiap hari. Terdengar kabar juga bahwa setelah kematian Ratu, Raja mempunyai kelainan mental. Dia dikabarkan senang berburu pria. Dia sengaja membentuk pasukan khusus yag berisi pria-pria muda yang cerdas untuk dididik dijadikan menteri-menteri. Namun, kabarnya tidak hanya pria yang cerdas tapi juga yang gagah, muda dan rupawan, hal ini dikatakan ada maksud lain dari pembentukan pasukan khusus ini yaitu untuk mesum. Dalam istana, Raja mempunyai dua orang selir namun selir-selir itu tidak pernah tidur bersamanya. Suatu saat terdengar kabar bahwa salah satu pria di pasukan khusus itu selingkuh dengan salah satu selir Raja hingga hamil. Mengetahui hal tersebut, hukuman eksekusi tersebut tidak dapat dihindari. Pemuda dari pasukan khusus tersebut yang tahu akan segera dieksekusi mengajak rekan-rekannya untuk membunuh Raja. Akhirnya malam sebelum hari eksekusi tiba, Raja Gong Min detemukan sudah tidak bernyawa di kamarnya dengan bersimpuh banyak darah di sekitar tubuhnya. Itulah akhir kisah hidup Raja Gong Min.


Dari kisah Raja Gong Min, aku menyadari betapa pentingnya peran seorang wanita dalam menyokong lelakinya. Tanpa Ratu No Gook, Raja Gong Min tidak bisa berbuat banyak bahkan dia sampai kehilangan hidupnya. Sisa hidupnya menjadi sangat berantakan, dia bukan lagi Raja Gong Min yang hebat tanpa Ratu No Gook di sisinya. Padahal pada masa pemerintahannya, Raja Gong Min membuat banyak gebrakan hebat, dialah yang memulai reformasi Goryeo untuk terlepas dari tekanan Kerajaan Yuan sehingga Goryeo menjadi bebas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANGKUTAN TRANSPORTASI DI CIBINONG (Kabupaten Bogor) PART 1 ANCOT

Sebagai salah satu warga kabupaten bogor yang baik, saya lebih sering naik transportasi umum untuk menunjang aktivitas sehari-sehari saya, ahahah namanya juga ga bisa mengendarai motor. Nah, saya ingin berbagi informasi mengenai transportasi umum yang ada di daerah sini, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi teman-teman blogwalkers semua. Ancot-ancot (baca: angkot) http://www.goepoet.com/forum/?post=forum&i=134&Trayek%20angkota%20yang%20ada%20di%20bogor%20bro....%20cekidot..&p=f Yah, saya juga gatau kenapa saya nulisnya ‘ancot’, ini bukan budaya orang cibinong tapi ya cuma udah jadi kebiasaan saya aja, hehehe. Jadi ya kita semua tahu kan Kota Bogor juga punya julukan lain selain Kota Hujan tetapi sebagai Kota Ancot. Begitupun di Kabupaten Bogor, ada banyak banget nomor trayek angkot tapi rutenya lumayan lebih jauh dibanding ancot-ancot di Kota Bogor dan juga tarifnya bervariasi, tergatung jarak dan status penumpang; apakah single-doble atau kurus-gendut, haha bo’...

3 Memperkenalkan Orang Lain

Nah, setelah sebelumnya kita belajar bagaimana cara memperkenalkan diri sendiri, saatnya kita belajar bagaimana caranya memperkenalkan orang lain. Mari kita mulaaaaaiiii……… ! Thomas        : Salut Marie ! Ça va ? Marie          : Salut Thomas !, Oui Ca va bien, et toi ? Thomas        : Je vais bien, merci. Andi            : Salut Thomas ! Qui est-ce ? Thomas        : Salut Andi ! Elle est Marie . Andi            : Bonjour Marie, Je m’appelle Andi. Marie          : Bonjour Andi. Nah, untuk memperkenalkan orang lain, tentunya kita harus menggunakan subjek orang ketiga tunggal (dia laki-laki ataupun dia perempuan). Dalam Bahasa...

FAITH: Kisah Cinta Jendral Choi Young dan Tabib Agung Eun Soo

Masih dalam rangka membicarakan serial drama korea FAITH: THE GREAT DOCTOR, aku bisa tau bagaimana cinta tak kenal usia, ruang dan waktu. Tak peduli kepada siapa kita mencinta, ketika cinta sudah datang, tak bisa lagi untuk menolak kehadirannya. Di dalam cerita drama korea ini, selain menceritakan kisah cinta antata pemeran utama Jendral Choi Young dan Tabib Agung Eun Soo, ada juga kisah cinta Raja Gong Min dan Ratu No Gook. Meskipun Jendral Choi Young, Raja Gong Min dan Ratu No Gook adalah tokoh nyata dalam sejarah kerajaan Goryeo di Korea, namun tokoh Tabib Agung hanya fiksi belaka jadi kisah cinta antara Jendral Choi Young dan Tabib Agung ini fiksi juga... Heuhuhu sayang sekali. Tapi for your information aja, usut punya usut, sang pembuat skenario cerita ini terinspirasi oleh istrinya Jendral sendiri dalam memilih nama untuk tabib agung, karena nama marga istrinya jendral adalah "Yoo", mirip kan sama "Yoo Eun Soo"..?! Heheh, dan bunga krisan yang selalu muncu...