Langsung ke konten utama

Cerita di 5 Februari 2014

Hey.... Hari ini benar-benar menjalankan aktivitas di luar rencana.

My plans: pergi ke Perpustakaan Nasional di Salemba, janjian sama Milka di Halte Transjakarta UNJ jam 9 pagi. Setelah itu, lanjut ke Institut Français d'Indonésie (IFI) yang sama-sama berada di Jalan Salemba. Sampai akhirnya masuk kelas Litterature jam 14.30 di Kampus A, Rawamangun.

But, everything changed since the fire nation attacked. Eh salah ya hahah
Iya, jadi semua rencana GAGAL dilakukan hari ini.

Padahal aku udah pergi dari jam 5.20, nebeng sama Bapak, kebetulan Bapak mau ke Priok karena ibu asuhnya meninggal dunia (innalillahi wa inna ilaihi raajiun...) jadi Aku, Teteh dan Arie ikut nebeng Bapak deh, lumayan coy ga pegel berdiri. Tapi perasaan mulai ga enak semenjak dapat sandek dari Milka, nanya jadi apa engga soalnya Rawamangun hujan deras. Aku balas, hayuk jadi Mil, aku udah otw. Pede banget kan balas kayak gitu soalnya waktu itu di sepanjang jalan sampai Taman Mini masih terang benderang. Ketika masuk Tol Cililitan, seperti diguyur, tiba-tiba hujan deras. Jalan tol pun macet tak karuan, apalagi yang mau keluar tol Rawamangun, hhfftt kebayang sampai panjang di jalan tolnya juga. Lalu akhirnya mobil bapak keluar Cempaka Putih, dan kami dikejutkan oleh banjir menggenang di sisi kiri jalan, hujan juga tidak mau berhenti padahal sebelumnya di Prumpung sampai Rawamangun udah mulai reda. Nasib lah...

Teteh sama Ari pun akhirnya turun di depan Carrefour, Bapak juga nurunin mereka di tengah-tengah jalan. Dan aku? Ga bawa payung, ga pakai jaket, rempong banget turun apalagi pakai rok panjang gini. Akhirnya aku ikut Bapaj ngelayat ke Priok. Sambil berharap hujan reda, banjir sa'at sebelum kelas nanti dimulai.

Di rumah almarhumah, Bapak jadi reunian sama teman-temannya di gang lima puluh dulu, untung sebelum ke sini, kami jemput ua enci dan kak ella, jadi aku ga kesepian dan cengo. Kegiatan layatan ini pun kami ikuti sampai ke Tempat Pemakaman Umum Semper, selesai tengah hari dan aku tahu aku hampir pingsan ini karena belum sarapan dari pagi dan emang kondisi badan sedang tidak fit dari kemaren. Jantung berdebar, darah rendah lagi deh. Ketika perjalanan pulang, dari perjalanan mengantar ua enci dan kak ella pulang aja kami sudah menemukan banjir di mana-mana. Kemudian di Jalan Yos Sudarso, astaghfirulloh, itu airnya sampai menerobos tanggul kalinya sendiri. Serem liatnya, walaupun aku liat ada beberapa anak kecil malah berenang asik di sana. Dan di Jalan Yos Sudarso itu (kalau ga salah ya) sebenarnya juga banjir banjir juga. Mau belok ke Rawamangun lewat Kelapa Gading, ga bisa karena banjir kata mas mas ogahnya udah sepinggang dia, akhirnya kami menerobos banjir lagi yang lumayan persis di depan pintu tol Podomoro. Istilahnya mah ya, Pintu tol Podomoro itu kayak gerbang surga, tapi sangat sulit untuk bisa sampai ke sana karena harus lewatin banjir yang lumanya tinggi. Bersama motor kami masuk tol, ayyeeeey.

Tapi, ga cuma motor penghuni luar biasa tol siang tadi. Aku bahkan melihat amang-amang jualan, bukan amang-amang jualan biasa, ini amang-amang jualan di gerobak. Hebat euy. Banyak motor dan mobil minggir bukan karena hanya ingin melihat banjir di bawah tapi emang ada yang mau keluar tapi ga bisa, jadi yang kayak mau keluar Cempaka Putih macet banget. Pasti karena yang di bawah banjir ga bisa di lewatin ya. Kemudian Bapak stress kali ya ngadepin jalan yang begitu, akhirnya kami ke Rest Area Cibubur Square untuk solat dan istirahat minum kopi sambil minum obat pusing juga. Lalu kami pulang ke rumah. Di rumah? Mama kaget ngeliat aku ikut bapak pulang, dan mama ga percaya Jakarta banjir (lagi), karena di sini, di rumah Terang Benderang ga ada hujan sama sekali sehari ini. Yah, perjalanan yang luar biasa.

Ohya, kok aku ga kuliah? Lalu ga jadi ke IFI juga?
Jadi, selama di rumah almarhumah itu, aku chattingan di grup angkatan di whatsapp, ternyata teman-teman juga pada bingung itu, Kampus banjir. Dekan FE udah ngumumin kalau perkuliahan anak FE diliburkan. Terus ada jarkoman message dari PR 1 juga kayaknya ngasih tau kalau kampus A diliburkan. Tapi lha jurusan mah kan suka kocik, tadi pagi aja ada kelasnya Monsieur Subur, kan jadi watir apalagi aku kelasnya lumayan sore. Eh ternyata ada info dari Madame Yusi kalau libur aja, khawatir nanti kami ga bisa pulang. Ya Ampun, pengertiannya. Jadi kami libur deh, walau tetap dikasih tugas jadinya. Ke IFI? ga dibolehin turun sama bapak, takut ga bisa pulang juga katanya. Yah okelah, denda buku nambah lagi berarti.



posted from Bloggeroid

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANGKUTAN TRANSPORTASI DI CIBINONG (Kabupaten Bogor) PART 1 ANCOT

Sebagai salah satu warga kabupaten bogor yang baik, saya lebih sering naik transportasi umum untuk menunjang aktivitas sehari-sehari saya, ahahah namanya juga ga bisa mengendarai motor. Nah, saya ingin berbagi informasi mengenai transportasi umum yang ada di daerah sini, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi teman-teman blogwalkers semua. Ancot-ancot (baca: angkot) http://www.goepoet.com/forum/?post=forum&i=134&Trayek%20angkota%20yang%20ada%20di%20bogor%20bro....%20cekidot..&p=f Yah, saya juga gatau kenapa saya nulisnya ‘ancot’, ini bukan budaya orang cibinong tapi ya cuma udah jadi kebiasaan saya aja, hehehe. Jadi ya kita semua tahu kan Kota Bogor juga punya julukan lain selain Kota Hujan tetapi sebagai Kota Ancot. Begitupun di Kabupaten Bogor, ada banyak banget nomor trayek angkot tapi rutenya lumayan lebih jauh dibanding ancot-ancot di Kota Bogor dan juga tarifnya bervariasi, tergatung jarak dan status penumpang; apakah single-doble atau kurus-gendut, haha bo’...

3 Memperkenalkan Orang Lain

Nah, setelah sebelumnya kita belajar bagaimana cara memperkenalkan diri sendiri, saatnya kita belajar bagaimana caranya memperkenalkan orang lain. Mari kita mulaaaaaiiii……… ! Thomas        : Salut Marie ! Ça va ? Marie          : Salut Thomas !, Oui Ca va bien, et toi ? Thomas        : Je vais bien, merci. Andi            : Salut Thomas ! Qui est-ce ? Thomas        : Salut Andi ! Elle est Marie . Andi            : Bonjour Marie, Je m’appelle Andi. Marie          : Bonjour Andi. Nah, untuk memperkenalkan orang lain, tentunya kita harus menggunakan subjek orang ketiga tunggal (dia laki-laki ataupun dia perempuan). Dalam Bahasa...

FAITH: Kisah Cinta Jendral Choi Young dan Tabib Agung Eun Soo

Masih dalam rangka membicarakan serial drama korea FAITH: THE GREAT DOCTOR, aku bisa tau bagaimana cinta tak kenal usia, ruang dan waktu. Tak peduli kepada siapa kita mencinta, ketika cinta sudah datang, tak bisa lagi untuk menolak kehadirannya. Di dalam cerita drama korea ini, selain menceritakan kisah cinta antata pemeran utama Jendral Choi Young dan Tabib Agung Eun Soo, ada juga kisah cinta Raja Gong Min dan Ratu No Gook. Meskipun Jendral Choi Young, Raja Gong Min dan Ratu No Gook adalah tokoh nyata dalam sejarah kerajaan Goryeo di Korea, namun tokoh Tabib Agung hanya fiksi belaka jadi kisah cinta antara Jendral Choi Young dan Tabib Agung ini fiksi juga... Heuhuhu sayang sekali. Tapi for your information aja, usut punya usut, sang pembuat skenario cerita ini terinspirasi oleh istrinya Jendral sendiri dalam memilih nama untuk tabib agung, karena nama marga istrinya jendral adalah "Yoo", mirip kan sama "Yoo Eun Soo"..?! Heheh, dan bunga krisan yang selalu muncu...