Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh..
Kamis, 13 November 2014.
Cipinang, Jatinegara, di bagian timur ibu kota Jakarta.
Hari itu adalah hari ujian PKM buat aku, dengan rasa
deg-deg-an ngebayangin gimana jalannya suasana kelas nanti, aku ternyata bisa melewati saat-saat sebelum ujian dengan tertawa geli karena ada kejadian lucu….
Tapi aku ceritain dari awal dulu
deh, dari pagi sebelum tiba di sekolah. Jadi ceritanya begini….
Angkot 04 menuju
Cipinang Jaya.
Merasa pede dengan persiapan ujian yang sudah
rampung semua, ternyata aku malah kelupaan hal terpenting dalam ujian, yaitu
buku penilaian ujian untuk dosen dan guru pamong. Untunglah ada teman yang
selalu bisa diandalkan, yaaa dia adalah Fitri, teman se-freak-an gitu deh, hahaha. Aku telepon dia aja minta untuk
dibawain buku penilaian, akhirnya Fitri pun bersedia dan janji akan
membawakannya sesegera mungkin.
Sekitar jam 8
kurang sms dari Fitri sampai yang menandakan aku harus jalan keluar sekolah
buat ngambil buku pink dan hijau dari Fitri, kita pun janjianlah di depan
tukang bubur. Sekali lagi, Fitri
came like an angel, langsung lumayan lega pas nerima buku pink-hijau itu. Ohya
waktu itu aku ditemenin sama Milka soalnya Milka juga pengen sekalian ke
Mayestik toko roti-kue gitu. Akhirnya aku sama Milka ke Mayestik. Pas balik
lagi ke sekolah, kita berdua langsung menuju kantin soalnya udah lapaaarrr
banget, tadinya mau makan lontong sayur tapi ternyata belum siap, yaudah
akhirnya aku pesan ketoprak dan Milka pesan gado-gado, bedeuuuhhh ketoprak dan
gado-gado di sekolahan ini tuh enaaaaaaakkkkkkknya juara dah.
Lanjut yaa, nah
cerita yang seru ini terjadi ketika aku sama Milka di kantin ini, setelah
memesan makanan (dengan pilihan ketoprak aku cabainya Cuma satu sedangkan Milka
yang orang padang kw mesen gado-gado
tanpa sebiji cabai pun hahaha), aku langsung duduk di bangku panjang, satu meja
sama anak PKM lain dari UHAMKA, sedangkan Milka tetap berdiri di depan warung
ibu ketoprak, ceritanya nungguin makanan udah jadi. Ga lama, Milka dating membawa
ketoprak di tangan kanannya dan gado-gado di tangan kirinya. Kita langsung
makan deh, awalnya aku ga menaruh curiga sedikitpun, meskipun anak UHAMKA
samping aku ini masih pada belum datang makanan mereka, aku juga ga tau mereka
pesan apa, tapi mereka sempat ngeliatin gitu. Terus si Milka mulai ngomong
begini, “pengen beli minum dulu deh” tapi posisi bikin mager untuk nyamperin
amang korea beli es the, akhirnya gagal beli minum dulu. Suap-suap pertama aku
masih belum sadar, tapi setelah beberapa suap aku merasa ganjil, ketoprak
dengan cabai satu kok pedesnya ga kayak biasa ya, lebih lebih pedes. Terus
Milka, makannya juga keliatan gimana gitu, ternyata doi kepedesan, pertamanya
sih Milka Cuma bilang, “kok ada cabe ya…” terus aku timbalin “mungkin dari
ulekan kali Mil” terus ga lama kita melihat pesanan anak-anak UHAMKA yang di
samping aku ini baru datang, ternyata tau ga apa yang mereka pesan………??????
Mereka berdua memesan 1 ketoprak dan 1 gado-gado. Zleeebbbb, aku sama Milka langsung liat-liat-an gitu, kok bisa pesanan
mereka baru datang? Kok bisa sama gitu ketoprak dan gado-gado? Kita langsung
membuat dugaan bahwa kita memakan “piring yang salah”…. Tapi mau ga mau Milka
yang ga tahan pedes harus menghabiskan makanannya itu, hahahahaha
Setelah selesai makan dengan penuh perjuangan, saatnya
bayar, dan pas bayar ibu ketopraknya bilang:
“maaf loh mbak, tadi tuh piringnya salah, abis langsung
diambil duluan sih, kepedesan ya mbak… hahahah”
Milka sama aku langsung malu.
=========================================
Pelajarannya: jangan langsung mengambil makanan yang udah
jadi, Tanya dulu apa itu makanan kita atau bukan. hahahaha
Komentar
Posting Komentar