Langsung ke konten utama

Mulutmu Harimaumu

Pagi ini, aku membuka akun facebook ku. Entah sejak kapan tapi sekarang facebook menjadi wadah orang berbagi banyak berita heboh, lucu, ditambah kadang suka ada komentar yang memprovokosi di caption atas berita yang dishare.
Sejak masa kampanye, facebook menjadi tempat yang ga pernah sepi dari berita cetar membahana, berbagai fitnah antar kubu masing-masing ga henti-hentinya meluncur deras di beranda facebook saya. Mereka berkomentar seolah-olah mereka paham betul apa yang sedang terjadi.
Makanya, ga jarang hubungan manusia yang hangat mendadak berubah menjadi dingin. Aku pun pernah merasakannya. Entah karena berita yang aku share, seseorang bahkan mendiamkan aku sampai saat ini, padahal aku sudah mulai berhati-hati dalam menuliskan komentar. Aku pun semakin belajar, memaknai ungkapan "diam itu emas". Di Dunia yang penuh drama, kebohongan, sandiwara, dan ilusi ini susah sekali untuk bisa mempercayai suatu berita tapi sangat mudah untuk terprovokasi karenanya.
Seperti akhir-akhir ini, berita tentang kenaikan BBM kemudian diturunin lagi, para pelaku rusuh saat masa kampanye mulau menampakkan diri lagi dengan komentar-komentarnya. Aku memilih diam. Atau yang lebih sensitif tentang penembakan di kantor redaksi Charlie Hebdo (majalah satir Prancis), orang-orang dengan alih-alih keren membela kemanusian, ramai-ramai mengkampanyekan "je suis charlie" tapi setelah mereka baru ngeh kalau majalah ini suka menghina agama (apapun agamanya khususnya Islam) mereka berangsur-angsur pada menghakiminya. Why? Aku diam bukannya karena tidak tahu atau tidak mengikuti berita di dunia ini, tapi aku bosan. Aku memang orang yang pendiam, bahkan berkomentar di dunia maya saja rasanya sudah malas.
Jadi menurut aku, berita apapun yang ingin kita sebar ke teman-teman harsuslah hati-hati. Kroscek terlebih dahulu kebenarannya. Dan, ketika ingin menambahkan komentar, berhati-hatilah pada pemilihan kata atau ruang lingkup tempat kita membagi komentar tersebut. Semoga kita semua semakin bijaksana dalam menikmati berita dan berpendapat di tempat umum.
Terimakasih

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANGKUTAN TRANSPORTASI DI CIBINONG (Kabupaten Bogor) PART 1 ANCOT

Sebagai salah satu warga kabupaten bogor yang baik, saya lebih sering naik transportasi umum untuk menunjang aktivitas sehari-sehari saya, ahahah namanya juga ga bisa mengendarai motor. Nah, saya ingin berbagi informasi mengenai transportasi umum yang ada di daerah sini, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi teman-teman blogwalkers semua. Ancot-ancot (baca: angkot) http://www.goepoet.com/forum/?post=forum&i=134&Trayek%20angkota%20yang%20ada%20di%20bogor%20bro....%20cekidot..&p=f Yah, saya juga gatau kenapa saya nulisnya ‘ancot’, ini bukan budaya orang cibinong tapi ya cuma udah jadi kebiasaan saya aja, hehehe. Jadi ya kita semua tahu kan Kota Bogor juga punya julukan lain selain Kota Hujan tetapi sebagai Kota Ancot. Begitupun di Kabupaten Bogor, ada banyak banget nomor trayek angkot tapi rutenya lumayan lebih jauh dibanding ancot-ancot di Kota Bogor dan juga tarifnya bervariasi, tergatung jarak dan status penumpang; apakah single-doble atau kurus-gendut, haha bo’...

3 Memperkenalkan Orang Lain

Nah, setelah sebelumnya kita belajar bagaimana cara memperkenalkan diri sendiri, saatnya kita belajar bagaimana caranya memperkenalkan orang lain. Mari kita mulaaaaaiiii……… ! Thomas        : Salut Marie ! Ça va ? Marie          : Salut Thomas !, Oui Ca va bien, et toi ? Thomas        : Je vais bien, merci. Andi            : Salut Thomas ! Qui est-ce ? Thomas        : Salut Andi ! Elle est Marie . Andi            : Bonjour Marie, Je m’appelle Andi. Marie          : Bonjour Andi. Nah, untuk memperkenalkan orang lain, tentunya kita harus menggunakan subjek orang ketiga tunggal (dia laki-laki ataupun dia perempuan). Dalam Bahasa...

FAITH: Kisah Cinta Jendral Choi Young dan Tabib Agung Eun Soo

Masih dalam rangka membicarakan serial drama korea FAITH: THE GREAT DOCTOR, aku bisa tau bagaimana cinta tak kenal usia, ruang dan waktu. Tak peduli kepada siapa kita mencinta, ketika cinta sudah datang, tak bisa lagi untuk menolak kehadirannya. Di dalam cerita drama korea ini, selain menceritakan kisah cinta antata pemeran utama Jendral Choi Young dan Tabib Agung Eun Soo, ada juga kisah cinta Raja Gong Min dan Ratu No Gook. Meskipun Jendral Choi Young, Raja Gong Min dan Ratu No Gook adalah tokoh nyata dalam sejarah kerajaan Goryeo di Korea, namun tokoh Tabib Agung hanya fiksi belaka jadi kisah cinta antara Jendral Choi Young dan Tabib Agung ini fiksi juga... Heuhuhu sayang sekali. Tapi for your information aja, usut punya usut, sang pembuat skenario cerita ini terinspirasi oleh istrinya Jendral sendiri dalam memilih nama untuk tabib agung, karena nama marga istrinya jendral adalah "Yoo", mirip kan sama "Yoo Eun Soo"..?! Heheh, dan bunga krisan yang selalu muncu...