Langsung ke konten utama

Aku dan Cerita di Stasiun

Hari ini tanggal 18 April 2016, aku mau curhat sedikit nih soalnya udah lama juga ga nulis curhatan di sini. jadi kita mulai cerita hari ini ya.

Aku, yang masih belum kelar skripsi, sok-sok-an mau nulis curhatan di blog.

Gatau kenapa sekarang kalau mau pergi kemana-mana, aku meskipun jomblo selalu milih-milih jam, padahal biasanya aku berangkat kapan aja jadi. Mau puas-puasin b.a.b dulu di rumah, ga masalah. Tapi sekarang sudah lain cerita. Aku HARUS berangkat antara dari jam set8 sampai 8 lewat dikit, semua ini demi mendapatkan kereta dari stasiun dekat rumah. Aku gatau kenapa jadi ‘nagih’ banget naik kereta. Ini semua tak lain dan tak bukan karena selalu ada cerita kalau aku naik kereta dari stasiun ini. Iya, yang punya cerita memang yang bikin betah. Dulu waktu kowan punya cerita juga sama, sayang sekarang udah engga, hahah.

Jadi ceritanya itu, karena setiap aku ke stasiun ini, selalu ada yang nitip pesen ke aku untuk selalu fokus dan konsentrasi (udah kayak mau ujian aja dah haha), iya ada yang selalu minta dua hal ini ke aku untuk fokus mengamati stasiun. Kenapa? Karena dia lagi naksir sama staff yang suka wara-wiri di stasiun ini. Dulu, aku mah cuek aja kalau ke stasiun. Biasanya tiba pas mepet beberapa menit sebelum kereta dateng. Sekarang? Aku 10-20 menit lebih awal men! Karena aku punya jiwa kepo yang sangat kuat, aku juga jadi semangat buat ulik-ulik infomasi mengenai ‘seseorang-yang-ditaksir’ itu.

Hari buruan pertama, tanggal 20 Maret sepertinya, aku berhasil mendapatkan namanya. Haha, perlu kusebutkan di sini? Oh sepertinya tidak. Hari buruan kedua, tanggal 23 Maret, aku berhasil mendapatkan foto-fotonya hasil dari candid aku sendiri, hahah akupun tak menyangka bisa ‘berbakat’ menjadi seorang paparazzi heheh. Yah intinya, aku jadi ikut-ikut-an berburu informasi mengenai ‘seseorang-yang-ditaksir’ itu, berserta kawan-kawannya. Beginilah ketika sebuah cerita mengakar ke segala penjuru seperti dedaunan merempet di dinding rumah tua, cepet melebar dan ga bisa berhenti!.

Ada satu rekan dari ‘seseorang-yang-ditaksir itu yang apa ya, memikat engga, menarik perhatian mungkin iya, oke yang menarik perhatian aku. Physicaly karena kulitnya putih, aku emang cepet banget kalau notice cowok-cowok berkulit putih. Kemudian, ekspresi mukanya yang selalu masang wajah senyum tebar pesona gitu. Mungkin ini orang ramahnya emang kebangetan kali ya, jadi senyuuuumm terus. Tapi aku jadi ga enak. Aku takut dia kepede-an karena aku suka mengamati stasiun, padahal niatannya untuk mengamati ‘seseorang-yang-ditaksir’ itu pesenan teman. Jadi, apa yang terjadi padaku? Aku ga kuat setiap bertemu rekan ‘seseorang-yang-ditaksir’ satu ini. Setiap aku ketemu sama dia, aku langsung noleh buang muka melihat kea rah lain. Dan hari ini, di mana aku berdiam, dia pun ada. Ya Allah, tahu aja aku ga kuat kalau ketemu ini orang. Di stasiun awal, aku ketemu dan naik kereta bareng meski beda gerbong. Pas tiba di stasiun tujuan, dia sama aku juga sama-sama turun. Uniknya, aku yang turun dari gerbong depan, berjalan ke arah pintu keluar yang deket peron gerbong belakang (arah jakarta), sedangkan dia turun dari gerbong belakang, berjalan ke arah kantor yang ada di deket peron gerbong depan (arah jakarta). Hasilnya ? kita berpapasan. Bertemu mata ? iya ! Dan aku langsung nengok ke arah lain. Belum cukup sampai di situ, aku kembali bertemu di stasiun di mana aku menunggu kereta. Stasiun ini bukan stasiun tempat aku naik waktu berangkat maupun stasiun di mana aku turun. Jadi, wajar dong aku wonder gitu kenapa bisa bertemu dia lagi di sini? Dengan tatapannya yang cool gitu dia berjalan melewati aku. Aku yang lagi duduk sendirian cuma bisa nunduk ke bawah merenungi betapa semuanya benar-benar diatur oleh Allah, bahkan daun yang jatuh pun, apalagi untuk setiap perjumpaan-perjumpaan kita ? Ceilaah. Pokoknya sabar dah sabar.

Dan, apesnya hari ini adalah.... aku kehilangan cardigan aku di kereta. Pas kereta balik lagi di stasiun tempat aku pulang, mas-mas PKD beserta mas OB berbaik hati menyebrang hujan untuk masuk ke gerbong-gerbong kereta mencari cardigan aku yang tertinggal. Itu kereta sampai ditahan-tahan gitu sama Pak PPKA. Aku terharu meskipun cardigan nya ga ketemu. huhuhu

Pokoknya menurut aku, apapun yang namanya cowok berseragam itu emang lebih kece, cowok kemejaan juga kece, cowok berkokoan boleh kece. Yah, orang ganteng mah pake apa aja juga kece ya, mau pake kutangan juga bisa kece. heheh (simpulan macam apa ini..... ganti)

Intinya, setiap ucapan adalah doa. Setiap perjumpaan selalu ada perpisahan (ingat bagaimana aku selalu berjumpa si kaca mata jengkol di bis kowan, di kampus dan sekarang benar-benar ga pernah ketemu lagi). Dan setiap hati orang yang jomblo, pasti sebenarnya ada satu orang yang ditaksir diam-diam di dalam hati. eciiee… udahan ah.

=============


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANGKUTAN TRANSPORTASI DI CIBINONG (Kabupaten Bogor) PART 1 ANCOT

Sebagai salah satu warga kabupaten bogor yang baik, saya lebih sering naik transportasi umum untuk menunjang aktivitas sehari-sehari saya, ahahah namanya juga ga bisa mengendarai motor. Nah, saya ingin berbagi informasi mengenai transportasi umum yang ada di daerah sini, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi teman-teman blogwalkers semua. Ancot-ancot (baca: angkot) http://www.goepoet.com/forum/?post=forum&i=134&Trayek%20angkota%20yang%20ada%20di%20bogor%20bro....%20cekidot..&p=f Yah, saya juga gatau kenapa saya nulisnya ‘ancot’, ini bukan budaya orang cibinong tapi ya cuma udah jadi kebiasaan saya aja, hehehe. Jadi ya kita semua tahu kan Kota Bogor juga punya julukan lain selain Kota Hujan tetapi sebagai Kota Ancot. Begitupun di Kabupaten Bogor, ada banyak banget nomor trayek angkot tapi rutenya lumayan lebih jauh dibanding ancot-ancot di Kota Bogor dan juga tarifnya bervariasi, tergatung jarak dan status penumpang; apakah single-doble atau kurus-gendut, haha bo’...

3 Memperkenalkan Orang Lain

Nah, setelah sebelumnya kita belajar bagaimana cara memperkenalkan diri sendiri, saatnya kita belajar bagaimana caranya memperkenalkan orang lain. Mari kita mulaaaaaiiii……… ! Thomas        : Salut Marie ! Ça va ? Marie          : Salut Thomas !, Oui Ca va bien, et toi ? Thomas        : Je vais bien, merci. Andi            : Salut Thomas ! Qui est-ce ? Thomas        : Salut Andi ! Elle est Marie . Andi            : Bonjour Marie, Je m’appelle Andi. Marie          : Bonjour Andi. Nah, untuk memperkenalkan orang lain, tentunya kita harus menggunakan subjek orang ketiga tunggal (dia laki-laki ataupun dia perempuan). Dalam Bahasa...

FAITH: Kisah Cinta Jendral Choi Young dan Tabib Agung Eun Soo

Masih dalam rangka membicarakan serial drama korea FAITH: THE GREAT DOCTOR, aku bisa tau bagaimana cinta tak kenal usia, ruang dan waktu. Tak peduli kepada siapa kita mencinta, ketika cinta sudah datang, tak bisa lagi untuk menolak kehadirannya. Di dalam cerita drama korea ini, selain menceritakan kisah cinta antata pemeran utama Jendral Choi Young dan Tabib Agung Eun Soo, ada juga kisah cinta Raja Gong Min dan Ratu No Gook. Meskipun Jendral Choi Young, Raja Gong Min dan Ratu No Gook adalah tokoh nyata dalam sejarah kerajaan Goryeo di Korea, namun tokoh Tabib Agung hanya fiksi belaka jadi kisah cinta antara Jendral Choi Young dan Tabib Agung ini fiksi juga... Heuhuhu sayang sekali. Tapi for your information aja, usut punya usut, sang pembuat skenario cerita ini terinspirasi oleh istrinya Jendral sendiri dalam memilih nama untuk tabib agung, karena nama marga istrinya jendral adalah "Yoo", mirip kan sama "Yoo Eun Soo"..?! Heheh, dan bunga krisan yang selalu muncu...