Haloha khususnya kamu penikmat drama korea! Bisa dibilang 3
tahun ini drama korea emang lagi bagus-bagusnya, sampai bingung rasanya tuh
waktu luang udah ga cukup buat nonton drama, sampai akhirnya kita terpaksa
harus memilih satu-dua drama diantara drama terbaik.
Drama yang kutonton :))
Aku sendiri salah satu penikmat drama korea (aku bahkan ga
nonton sinetron Indonesia dan jarang nonton tv juga), tapi aku sedikit picky
sama drama korea, karena gamau kalau hati ini dibawa baper melulu huhu,
biasanya kalau udah selesai nonton satu drama maka selanjutnya aku libur dulu
dari yang namanya nonton drama sampai beberapa bulan (kecuali drama korea yang
emang disiarin di tv lokal kayak RTV, masih suka nonton sih wkwk). Tapi bisa
dibilang selama setahun belakangan ini aku cukup rajin nonton drama korea,
berawal dari Doctors, Beautiful Gong Shim, lanjut Goblin dan yang terbaru My
Secret Romance. Itu semua adalah drama yang berhasil aku selesaikan sampai
tuntas, sementara masih ada banyak drama yang ngegantung belum selesai apalagi
drama yang baru niat pengen ditonton tapi ga kesampaian hiks.
Sebenarnya
apa sih yang bikin seru nonton drama korea? Kenapa rata-rata kebanyakan
penikmat drama korea pasti langsung sentimen sama sinetron Indonesia?
Kalau aku sih jujur ga sentimen-sentimen banget sama yang
namanya sinetron Indonesia tapi ya karena tiap nonton pasti bikin kesel sendiri.
Bisa karena karakter pemeran utama perempuannya kelewat baik atau oon, jalan
cerita yang gampang ketebak, adegan-adegan yang bener-bener “drama” misalnya
kayak adegan ketabrak mobil yang ga masuk di akal gitu, yaa pokoknya banyak
deh. Coba deh kalau nonton adegan ketabrak mobil versi sinetron Indonesia dan
versi drama korea, versi sinetron Indonesia biasanya terjadi di jalanan sepi
yang isinya cuma mobil penabrakya doang terus sebenarnya jalannya ga ngebut
dong apalagi kalau di jalanan komplek perumahan gitu dan si korban malah
berdiri mematung gitu aja sampai akhirnya ketabrak, kan kesel yak. Nah kalau
versi drama korea yang dimunculin ya emang kayak bagaimana kecelakaan
sesungguhnya terjadi, ambil contoh di drama doctors deh waktu temennya Hye Jung
ketabrak, itu yang nonton akhirnya dibawa emosinya kan jadi yang muncul adalah
rasa kasihan, sedih, bukannya perasaan kesel sendiri sampai kadang-kadang yang
nonton mengumpat “tolol banget itu bukannya lari”. Jadi bikin dosa kan hahaha
Kemudian, sinetron Indonesia itu ga jelas akhir ceritanya
gimana, pokoknya alurnya mengalir gitu aja tergantung rating. Ibarat lagi main
game mobil, jalan aja terus sambil isi bensin, kalau dapat bensin yang masih
berlanjut kalau ga dapat ya berhenti. Jumlah pemainnya ga jelas, bisa ujug-ujug
nambah bahkan pemeran utamanya bisa ujug-ujug berubah. Makanya ga heran kalau
sinetron Indonesia bisa berates-ratus episode bahkan ribuan. Untuk hal ini
jelas berbeda banget sama drama Korea, sejak awal sudah ditentuin berapa
episode, siapa aja pemeran utamanya dan seadainya ada aktris/ aktor lain yang
diundang tampil sebagai cameo ya sekedar sebagai cameo aja, bahkan beberapa
drama Korea itu syuting dulu sampai selesai baru rilis di tv (drama
pra-produksi), bahkan saking jelasnya jalan cerita mau dibawa bagaimana
akhirnya, drama fenomenal Goblin aja sudah memperlihatkan akhir cerita di
episode awal (yang tentu aja penontonnya ga sadar sampai akhirnya terwaw-waw
sendiri dan mengagumi kejeniusan sang penulis cerita). Karena ceritanya yang sudah
terplot dengan baik, ga heran drama Korea rata-rata memiliki 16-20 episode,
paling banyak sekitar 50 episode dan itu jarang banget. Sampai pada akhirnya
penontonnyalah yang dibuat baper.
Hal lain yang bebeda antara sinetron Indonesia dan drama
Korea adalah pendukung cerita itu sendiri seperti backsound, lagu atau original
soundtrack. Keduanya memiliki pembukaan/ opening yang diiringi backsound yang
biasanya mewakili isi cerita tersebut. Nah biasanya kalau sinetron Indonesia
itu akan menggunakan lagu yang lagi ngehits pada saat itu (walaupun kayaknya
kalau sekarang sudah engga memakai metode itu sih tapi tetap aja memakai lagu
yang sudah ada), sementara drama Korea memiliki original soundtracknya sendiri.
Hal inilah yang membuat aku beranggapan bahwa drama Korea itu kualitasnya
seperti film. Aku sendiri bukan pecinta k-pop, musisi Korea yang aku suka hanya
IU (dia sumpah keren banget), tapi di playlist handphone aku banyak lagu Korea
yang merupakan original soundtrack dari drama-drama yang aku tonton. Gimana ga
dibuat baper kaaaan nonton drama Korea huhuhuh.
Sekali lagi, drama Korea menyajikan hiburan berkualitas
dengan persiapan matang. Pecinta drama Korea bisa liat press conference drama
tersebut (yang udah kayak press conference film bahkan lebih lebih dah
dibanding Indonesia), bisa liat reading session mereka, yaah pokoknya emang
selayaknya bagaimana proyek drama diproduksi dengan orang-orang yang
professional di bidangnya seperti para aktornya semua berkumpul duduk bersama
sang penulis cerita, direktor, produser; saling memperkenalkan diri mereka
masing-masing.
Hal-hal di atas mungkin akan sulit ditemukan pada sinetron
Indonesia. Bukan hanya itu, ada juga adegan-adegan yang ga akan kalian temukan
di sinetron Indonesia karena beberapa faktor pendukung : kultur ketimuran yang
sangat kental dimana adegan-adegan ciuman atau adegan ‘agak panas’ lainnya
dianggap tidak layak diperlihatkan walaupun pada kenyataannya di Indonesia
sendiri hal seperti itu udah banyaak, yaaa anggap aja segini aja yang adegannya
paling mentok cuma pelukan dan cium kening udah banyak bikin pemainnya baper
(pemainnya loh ya bukan penontonnya), gimana kalau adegannya lebih-lebih ----
wkwk. Segini aja moral anak remajanya udah kacau gimana kalau pakai
adegan-adegan begitu. Apalagi jam tayangnya yang luar biasa, tv teruuuuss.
Iya bisa dibilang kalau setelah tamat drama Korea menyisakan
penonton-peonton yang baper, berharap pemeran utama mereka pacaran beneran di
dunia nyata, sementara sinetron Indonesia, belum tamat aja pemainnya yang udah
pada baper, cinta lokasi lah akhirnya sering terjadi.
Nah motif sebenarnya aku nulis begini bukan mau
menjelek-jelekkan sinteron Indonesia kok tapi terlebih menyadarkan bahwa
sinteron Indonesia dan drama Korea itu berbeda. Para pembuat sinetron Indonesia
jadilah pembuat sinetron Indonesia okelah dengan cirri khasnya yang seperti di
atas tanpa perlu menjiplak atau mencontek cerita drama Korea yang kemudian
dikembangbiakkan sampai bener-bener beda ceritanya. Jujur waktu liat kehebohan
bakal sinetron Malaikat Pelindung,
aku gemeeeeeessss banget. Jangan sampai jadi bahan hujatan oleh warganya
sendiri yang akhirnya lebih mencintai produk Negara lain. Kalau dibandingin
sinetron, aku lebih suka nonton FTV jadi sebaiknya Indonesia lebih sering bikin
FTV aja deh, ceritanya ringan dan menghibur, at least aku yang nonton
benar-benar mendapat hiburan walaupun hanya 2-3 jam aja.
Ohya pertanyaan awalnya malah belum terjawab ya, nah berikut
hal-hal yang aku suka dari drama Korea….
1. ceritanya jelas, masuk akal dan detail (jadi misalkan
temanya medis yaa benar-benar yang nonton dapat pengetahuan baru juga soal
medis)
2. aktor-aktrisnya good looking semua (abaikan fenomena oplas
Korea, toh masih banyak yang emang dari awal udah good looking tanpa oplas,
banyaaaaakk!!)
3. aktingnya keren (sebelumnya berperan sebagai cowok galak
eh sekarang jadi cowok konyol, bisa banget)
4. lagu-lagunya enakin (selalu
pas dan bisa bikin baper terus)
5. penyisipan iklan sponsor terlihat elegan dan sama sekali
ga mengganggu cerita apalagi bikin salah fokus yang nonton
6. ga melulu soal antara protagonis dan antagonis tapi lebih
ke permasalahan hidup atau takdir yang kejam.
7. Selalu ada pelajaran atau nilai kehidupan yang bisa
diambil dari drama Korea sekonyol-konyolnya drama pasti ada itu.
8. hmm apalagi ya, ada yang mau tambahin? hehehe
Terbaru, setelah susah payah berusaha move-on dari Goblin,
akhirnya aku melanjutkan jam terbang aku ke drama My Secret Romance. Drama ini
keren maksimal. Adegan agak panasnya benar-benar punya peningkatan dari drama-drama
yang pernah aku tonton sebelumnya, yang biasanya si cowok itu melakukan
‘pemaksaan’ sampai akhirnya si cewek yang tadinya nolak jadi nikmatin juga.
Kalau di drama ini, keliatan bagaimana cowoknya ketika mendapatkan penolakan
langsung muncul ekspresi perasaan bersalah dan malu dan juga ketika beberapa
kali berhenti kissing si cowok melihat ke si cewek seperti minta persetujuan
dulu dengan nunggu reaksi dari si cewek terus liat ceweknya agak manggut gitu
baru deh lanjut. Ahh pokoknya penyampaian aktingya bener-bener keren.
Drama komedi romantis ini benar-benar cocok sebagai penghibur
karena konfliknya nyaris engga ada, tapi bukan berarti drama ini membosankan
ya, hanya saja konflik atau permasalahannya ga berat sampai yang nonton harus
ikut-ikutan mikir gitu. Permasalahan yang ada malah bisa bikin lawakan yang
konyol.
Si ganteng dan si cantik
duh, HOT.... terong balado |
Dan setelah nonton drama ini, aku bingung harus nonton apa
lagi, Suspicious Partner? ahh eottohkeee T.T
credit pictures : GOOGLE.COM
Komentar
Posting Komentar