Tangal 5 Desember 2022, dengan berat hati akhirnya aku mengajukan pengunduran diri beneran (setelah 2 kali sebelumnya gagal terus karena drama hahaha). Gimana ya rasanya saat itu.. walaupun aku ngajuin resignnya karena banyak faktor, tetap aja ada perasaan sedih karena harus pisah dari tempat itu. Memang bukan sebuah perusahaan yang bonafit, tapi itu perusahaan pertama yang mau memperkerjakan aku, sampai aku bisa bantu orangtua, adik, beli barang-barang dan yang terpenting sampai aku ketemu suami juga di tempat itu. Pokoknya banyak kenangan huhu. But life must go on~
Kesehatan mentalku lebih penting, dan peranku sebagai Ibu lebih penting dibanding peranku sebagai karyawan.
Aku pernah dengar kalimat, lupa persisnya gimana tapi ku relakan sementara mimpiku untuk mewujudkan mimpi nya. Jadi seorang ibu itu ternyata harus siap untuk selalu mengalah demi memprioritaskan yang lain seperti anak atau suami. Dan aku masih sangat perlu belajar. Berat memang tapi alhamdulillah, didampingi suami yang baik, dan dikaruniai anak yang cerdas, membuat hidupku sebagai ibu dan istri menjadi lebih mudah dan menyenangkan, tidak semenyeramkan orang-orang bilang.
Tapi sehappy-happy nya Ibu, pasti pernah merasakan namanya capek lelah banget pokoknya maunya nangis. Aku pun begitu.
Dan sekarang sudah hampir 2 bulan aku menjalani peran sebagai full time IRT, kadang kangen kerja terutama pas gajian hahah. Sejujurnya aku masih suka kirim lamaran pekerjaan, karena bagaimanapun aku juga punya mimpi untuk punya rumah, dan memberikan pendidikan yang terbaik untuk anakku. Mimpi untuk kebaikan kita semua. Tapi apapun jalannya akan aku terima, yang penting keluarga kecilku sehat dan bahagia.
Komentar
Posting Komentar